Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan. -Khalifah Ali bin Abi Talib-

Popular Posts

Sabtu, 19 November 2011

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh
BERHASIL menyikapi KEGAGALAN lebih baik daripada GAGAL menyikapi KEBERHASILAN.
Nabi Muhammad SAW bersabda "Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin, semua urusan baik baginya dan kebaikan ini tidak dimiliki oleh non mukmin. Apabila mendapat kesenangan ia BERSYUKUR, itulah yang terbaik untuknya. Dan apabila ditimpa musibah ia BERSABAR, dan itulah yang terbaik untuknya" (HR. Muslim)
readmore »»  

Kamis, 17 November 2011

Larangan Membuka Aib Saudara Sesama Muslim

Pada kegiatan rutin keputrian di sekolah kami, kemarin pada tanggal 11-11-11 sempat membahas mengenai materi ini. Semoga tidak hanya penyampaian di dunia nyata, tapi di dunia maya juga kita tetap bergerak. Terima kasih Sang Maha Pemberi Inspirasi dan penulis. Selamat menyimak ikhwahfillah.

###

Marilah kita bertaqwa kepada Allah dengan taqwa yang sebenar-benarnya, seperti yang disampaikan dalam Al Qur’an : "Yaa ayuhaladzinaa ammanu taqullaha haqotuqotihii wa laa tamutunaa ilaa wa antum muslimuun. “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa, dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan beriman.” (QS. Ali Imran: 102)

Arti taqwa itu sendiri adalah melaksanakan semua perintah Allah dengan tulus ikhlas dan menjauhi segala larangan dengan penuh tawadhu. Wujud taqwa salah satunya adalah memiliki pemahaman bahwa sesama muslim adalah saudara Oleh karena itu menyakiti dan mencaci maki orang muslim adalah dosa besar. Sifat ini tercela dan merupakan ciri-ciri orang munafik.

Muslim satu dan lainnya adalah saudara ibarat satu tubuh. Salah satu bagian tubuh dicubit, maka yang lainnya ikut merasakan sakit. Persaudaraan muslim sudah diikat dengan dua kalimat syahadat, yaitu kesaksian dan pengakuan bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah. Semua muslim menyatakan demikian, artinya terdapat kesamaan dan keseragaman pandangan hidup maupun akidah. Karena itu, sebenarnya muslim itu satu saudara. Tetapi umat muslim seringkali menjadi terpecah-belah, semua itu akibat ulah dari orang-orang munafik.

Orang munafik tidak pernah menghiraukan bahwa sesama muslim tidak boleh menyakiti, baik melalui cacian, tindakan, menyebar isu bohong dan sebagainya.

Fasik adalah perilaku yang bertolak belakang antara lahiriah dan hatinya. Itulah orang munafik, sebab yang ditampakkan terasa indah, yang disimpan dalam hati terasa busuk.

Sebagai muslim hendaknya sadar betul, bahwa menggunjing aib dan kesalahan sesama muslim itu dilarang. Meskipun orang itu benar-benar berbuat dosa, maka kita tidak boleh menceritakan pada orang lain. Menceritakan kejelekan orang lain, padahal nyatanya buruk, berarti membuka aib seseorang.

Apabila kita melihat seorang muslim melakukan dosa atau kesalahan, kemudian kita mencacinya, maka sikap kita itu bukanlah mencerminkan pribadi muslim. Seperti yang ditulis dalam Al-Qur`an QS. Al Ahzab ayat 58

“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang beriman, baik laki-laki maupun perempuan, tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.”

Sesama muslim adalah saudara, sesama muslim tidak boleh menyakiti, baik melalui cacian, tindakan, menyebar isu bohong dan sebagainya. Menceritakan kejelekan orang lain, padahal nyatanya buruk, berarti membuka aib seseorang, dan orang yang membuka aib saudaranya sendiri diibaratkan seperti memakan bangkai saudaranya sendiri.

Marilah kita untuk selalu menjauhkan sifat menyakiti dan mencaci maki sesama muslim terutama dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Allah SWT senantisa memberikan petunjuk bahwa yang benar itu adalah benar dan kita diberikan kekuatan untuk melaksanakannya, dan Allah SWT juga memberikan petunjuk sesuatu yang salah itu memang salah dan kita diberi kekuatan untuk menghindarinya.

“Sesiapa yang menutup aib saudara muslimnya maka Allah akan menutup aibnya di akhirat” (HR. at-Tirmidzi dan disahihkan oleh Al-Albani)

“Seorang Muslim itu saudara bagi Muslim yang lain. Dia tidak menganiayanya dan tidak pula membiarkan dia teraniaya. Siapa yang menolong keperluan saudaranya maka Allah akan menolong keperluannya pula. Siapa yang menghilangkan kesusahan seorang Muslim, Allah akan menghilangkan kesusahannya di hari kiamat. Dan siapa yang menutup keaiban seorang Muslim, maka Allah SWT akan menutup keaibannya di hari akhirat.” (HR. al-Bukhari)

Wakurabigfir warham wa-anta Khoirurohimin.
readmore »»  

Senin, 26 September 2011

SENYUM ^_^

Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarokatuh

Hanya ingin berbagi pengetahuan tentang senyuman kepada antum dan antunna..
Ini berdasarkan realita..
Maafkan jika banyak kesalahan kata..
Selamat membaca ^_^


Senyum adalah ibadah...
Senyum itu indah...
Senyum membuat segala yang sulit menjadi mudah...
Senyum dengan segenap keikhlasan adalah ciri muslim dan muslimah
Senyum menjadikan islammu semakin kaffah..

Lalu bagaimana dengan senyum yang salah arah?
Yang justru menimbulkan fitnah..

Terkadang senyum yang salah arah membuat si "penerima" jadi salah tingkah..
Dan menimbulkan berbagai macam zinah..
Mulai dari zinah mata, hati, dan menjadi sampah pikiran, iya kan yah?

Maka itu ikhwahfillah..
Senyumlah ala kadarnya..
Di tempat yang semestinya..
Dalam takaran yang secukupnya..
Dalam waktu yang sesingkat-singkatnya..
Istighfar ketika senyummu berlebih..
Karena kau harus sadar, betapa senyum manismu dapat menimbulkan permusuhan..
Betapa senyum manismu dapat menyulutkan api pertikaian
Betapa senyum manismu dapat melemahkan iman
Betapa senyum manismu dapat menimbulkan kefuturan bagi jiwa-jiwa yang tenang
Betapa senyum manismu terlalu manis untuk dipandang dengan tatapan-tatapan syaitan
Betapa senyum manismu begitu membahayakan bagi mereka yang masih di permulaan..

Tetapi ikhwahfillah
Jangan pula kau pelit akan senyuman..
Meski jarang-jarang dan penuh kehati-hatian..
Tersenyumlah dengan ramah pada saudara seiman
Bukan berarti kepada yang tak seiman tidak boleh menebarkan senyuman..
Karena Rasulullah mengajarkan untuk menebarkan senyum pada setiap insan..

Untukmu yang mendapat senyuman..
Jangan salah tanggapan..
Bukan bermaksud kecentilan..
Hanya saja ingin membagi kebahagiaan kepada saudara satu iman..

Untukmu yang tidak mendapat senyuman..
Juga jangan salah tanggapan
Bukannya pelit akan senyuman..
Apalagi bermaksud menyombongkan..
Hanya saja kami takut
Jika senyuman kami dijadikan 'ladang usaha' syaitan untuk mengendurkan iman kalian..

Maka itu ikhwahfillah
Tersenyumlah dengan perasaan tenang..
Bagaimanapun, senyum itu membuat kita menawan
Senyum itu sedekah bagi orang-orang yang beriman
Senyum itu ajaran Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam
Senyum itu akan indah ketika diliputi dengan keikhlasan dan ketaqwaan pada Sang Maha Rahman..

Dari Jabir ra., ia berkata, “Sejak aku masuk Islam, Rasulullah saw tidak pernah menghindar dariku. Dan beliau tidak melihatku kecuali beliau pasti tersenyum kepadaku.” (HR. Bukhari dan Muslim)

“Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah.” Hadits Riwayat At Tirmidzi dalam sahihnya.

“Dan sesunguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al Qalam: 4)

Wallahua’lam

Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarokatuh.
readmore »»  

Minggu, 25 September 2011

Seulas Amunisi

Da'wah menyukai kader tangguh, yang ikhlas berjuang tanpa paksaan.
Yang dengan inisiatif dan kesadarannya sebagai aktivis da'wah ia berkorban demi menjadi rahmatan lil 'alamin.
Seleksi dalam da'wah adalah komitmen, bukan kompetensi.
Tak harus jadi orang hebat untuk berda'wah.
Cukup komitmen yang menjadi awalan, agar kebaikan yang lain muncul dengan sendirinya.
Kumpulkanlah semua kerelaan hati pada Allah.

(KAPMI Jakarta Barat)
readmore »»  

Senin, 19 September 2011

Semangat itu masih ada!




Jika mereka bertanya kepadamu tentang semangat,
Jawablah bahwa bara itu masih tersemat di dadamu!
Bahwa api itu masih bersemayam dalam dirimu!
Bahwa matahari itu masih terbit dalam hatimu!
Katakan itu pada mereka, orang-orang yang ragu akan kemampuan dirimu.
Karena mimpimu saat ini adalah kenyataan untuk esok.

(Hasan Al Bana)
readmore »»  

Sinetron Tak Mutu


 Assalamu'alaikum saudara-saudaraku

Alhamdulillah posting lagi.
Kali ini saya akan menyampaikan opini saya tentang tayangan-tayangan "islam tak mutu" di televisi.
Mari kita mulai dari awal, yaitu pada sebuah film romansa cinta bernuansa islami. Banyak ya? Tak usah sebut merk. Tentu kalian sudah punya gambaran masing-masing di otak kalian.

Sangat di sayangkan memang, adanya film-film yang mengatas namakan agama ISLAM justru membuat citra islam jelek. Bisa dibilang, dengan mudahnya mereka (orang-orang TV) menjadikan sebuah agama sebagai ladang harta yang bisa mereka gunakan dengan seenaknya. Banyak lho sinetron-sinetron cinta islam justru menayangkan hal-hal yang merusak citra islam.
Contoh: Ada seorang wanita berjilbab Syar'i yang hamil di luar nikah. Lalu, tingkah anak muda islam yang dengan mudahnya mengatakan "ngapain sholat? ntar-ntaran juga bisa" saat diajak untuk sembahyang. Kemudian ada lagi, sebuah sinetron yang awalnya memiliki kualitas bagus (menurut saya) makin kesini justru makin tidak mutu sinetron itu. Disana diperlihatkan adegan ikhwan yang sedang mengintip akhwat yang sedang tidak mengenakan jilbab nya. Apa-apaan itu?

Kemudian yang terakhir, yang paling membuat saya ilfeel dengan semua tayangan-tayangan itu adalah ketika ada seorang "IKHWAN" yang ketika melihat seorang "WANITA" ia sama sekali tidak menundukkan pandangannya untuk menghindari syahwat. Padahal dalam sinetron itu, sang ikhwan dalam posisi seorang mahasiswa alim dari Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Negeri Islam di Saudi sana.

Astaghfirullahal'adzim. Belum lagi itu tuh yang terbaru. Sebuah sinetron yang akan tayang malam ini. Membawa-bawa nama Fatimah. Di situ sangat ditekankan betapa beraninya wanita berjilbab. Memang harus berani, tapi tidak seperti itu. Main bola, Ber ikhtilat dengan laki-laki yang bukan muhrim, ckck... negeri ini.

Islam dilecehkan. Sangat dilecehkan. Menurut ana, ini harusnya menjadi sorotan MUI. Film-film ini sungguh membuat pandangan orang menjadi berbeda tentang islam. Tidak perlu jauh-jauh, seorang rekan yang berbeda keyakinan mengajukan pertanyaan yang membuat ana tersentak dan langsung menyaksikan sendiri tayangan yang ia tanyakan tersebut. "Fit, katanya orang islam harus menjaga pandangan, tapi kok yang di tv itu malah mandangin terus? pake bilang 'subhanallah cantiknya' lagi.. padahal dia orang alim juga"

Nah, ini sekedar unek-unek yang ingin ana sampaikan lewat tulisan. Silahkan antum lihat-lihat sendiri saja sinetron-sinetronnya dan silahkan antum mengomentarinya. Jazakumullahu Khairan..
Wassalamu'alaikum wr.wb ^_^
readmore »»  

Sabtu, 17 September 2011

CANTIK


Cantik
Ketika ia menutup auratnya
Cantik
Ketika ia melupakan egonya
Cantik
Ketika ia jaga sikapnya
Semakin Cantik
Ketika ia jaga ucapan dan mahkotanya
Mempesona
Ketika ia memaafkan sesamanya
Manis senyumnya menghangatkan jiwa
Diletakkan pada hal hal yang sewajarnya

Cantik
Ia tampak laksana bidadari dunia
Jauhkan diri dari syahwat dan zina
Tetap tegar menghadapi pergolakan dunia fana

Cantik
Pedihnya ditutupi do'a
Tanpa mengeluh, rela terima
Segala cobaan dan takdir Sang Pencipta
Dalam hidupnya

Cantik
Auramu pancarkan keagungan
Diam adalah senjata keteguhan
Setiap ucapan dirangkai penuh kelembutan
Demi menjaga kesucian iman
Hingga sampai di haribaan Sang Maha Rahman
readmore »»  

Jumat, 16 September 2011

KEMULIAAN BERSEDEKAH

  sumber gambar : www. google.com



Assalamu’alaikum wr.wb
Masih ingat materi keputrian di kelas X1 dan X2?
Saat itu materi yang disampaikan berupa materi agama yaitu “KEMULIAAN BERSEDEKAH”.
Ada sebuah kisah yang pernah dibacakan oleh rekan saya Irma Rifdayani Fadhlia, begini kisahnya.
Dahulu kala ada seorang ibu tua yang kaya raya dan baik hati. Beliau mempunyai seorang anak laki-laki yang tampan, sholeh, dan baik budinya. Pada suatu hari, rumah ibu tersebut diketuk oleh seseorang. Setelah dibukakan pintu, ternyata yang mengetuk pintu tersebut adalah seorang pengemis wanita. Karena sang ibu merasa kasihan, ia pun menyilahkan pengemis itu masuk ke dalam rumahnya dan memberinya makan.
Ketika diperhatikanlebih lama, sang ibu ini terkejut karena pengemis wanita itu ternyata masih muda dan sangat cantik. Kulitnya juga putih bersih. Tidak seperti pengemis pada umumnya. Yang membuatnya terlihat seperti pengemis hanya baju panjangnya yang kumal dan agak compang-camping.
Sang ibu lalu mengangkat pengemis wanita itu menjadi anaknya. Ia menikahkan putera nya dengan pengemis wanita itu. sang pemuda pun tak keberatan, karena ingin menyenangkan hati ibunya.
Saat malam pertama, di dalam kamar sang suami telah menunggu sang istri. Tak berapa lama, sang istri pun masuk dengan membawa sepiring makanan ringan untuk mereka nikmati berdua. Ketika hendak menyerahkan piring berisi makanan itu kepada suaminya, sang suami terkejut karena si istri menggunakan tangan kiri untuk menyerahkan piring itu.
“Istriku, tidakkah kau di ajari tentang sopan santun leh kedua orang tuamu?”Tanya sang suami lembut.
Tiba-tiba si istri pun menangis dan mangakui, bahwa selama ini ia sudah tidak mempunyai tangan kanan lagi. Ia pun menceritakan kronologisnya pada si suami.
#             #             #

Di sebuah negeri, hiduplah serang kaya yang kikir. Hartanya melimpah, namun ia tidak pernah bersedekah. Sedikitpun. Rumahnya mewah. Ia mempunyai banyak selir dan pembantu di rumahnya. Ia juga mempunyai seorang anak wanita yang cantik jelita. Berbeda dengan sang ayah, putri cantik ini begitu baik hati, murah senyum dan selalu membantu orang lain.
Pada suatu hari, datanglah seorang pengemis ke rumahnya. Dan kebetulan, si putri yang membukakan pintunya. Si Putri merasa kasihan melihat pengemis tua yang kelaparan, tapi ia tahu, ayahnya tidak akan rela memberi sedikit makanan pada pengemis ini. Akhirnya, ia menyelinap ke gudang makanan dan mengambil sekantung gandum untuk pengemis itu. Dengan hati gembira si pengemis menerimanya dan berterimakasih banyak pada si Putri.
Malang, seorang jundi kerajaan mengetahui perbuatannya dan melaporkan pada ayah sang putri. Ayah sang putri marah besar dan saat itu juga dipanggillah sang putri untuk menghadapnya.
“Benar kau memberi sekantung gandum pada seorang pengemis?”
“Benar ayah”
“Tangan mana yang kau gunakan untuk memberikan makanan itu?”
“Tangan kanan ayah”
Detik itu juga, sang ayah menebaskan pedangnya di tangan kanan Putri. Sejak saat itu, ia tidak punya tangan kanan lagi. Tidak hanya itu, sang ayah langsung mengusirnya dengan tidak hormat. Putri yang baik hati itupun menjadi pengemis di jalanan.
#             #             #

                Si Putri menangis tersedu-sedu menceritakan kejadian itu pada suaminya. Ia takut suaminya tidak bisa menerima  keadaannya yang tidak memiliki tangan kanan.
                “Biar kutunjukkan rupa tangan kanan ku yang telah tiada….,” Putri menjulurkan tangan kanannya dengan mata terpejam. Ia sudah ikhlas apabila suaminya akan langsung merasa jijik dan menceraikannya ketika melihat keadaan istrinya yang seperti ini.
                Maha Besar Allah! Tiba-tiba saja, tangan si putri ada lagi. Bahkan jauh lebih bersinar bagaikan mutiara. Si Putri terkejut bukan main. Ia bersujud syukur berkali-kali pada Allah yang telah memberinya pertolongan begitu besar.
#             #             #

Nah ukhtiku, itu dia salah satu kisah yang menggambarkan betapa besarnya pertolongan Allah pada orang-orang yang ikhlas dan tidak takut dalam menegakkan syari’at islam. Putri dengan segala kenyamanan hidupnya, tiba-tiba  di potong tangannya bahkan diusir oleh ayah kandungnya sendiri hanya karena bersedekah! Bandingkan dengan saat ini, diantara kita ada nggak yang kalau bersedekah, tangannya akan langsung dipotong oleh ayahnya? Insya Allah nggak ada kan?!
Maka itu ukhti, bersedekah lah walau sedikit. Janga takut hartamu habis. Hartamu itu hanya titipan Allah. Jika Allah mau, Dia bisa mengambil semua kenikmatan-Nya pada mu saat ini juga! Tidak ada yang sulit bagi Allah.
Ukhti, tau nggak? Ketika kita bersedekah, kelihatannya harta kita memang berkurang. Tetapi sebenarnya tidak. Harta yang kita sedekahkan itu menjadi tabungan dan deposito kita di akhirat kelak. Maka dari itu, mari kita sisihkan sedikit uang jajan kita untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan. Selamat bersdekah . ^_^
Wassalamu’alaikum wr.wb
readmore »»  

Ketika kau lelah karena dunia




Ketika wajah ini penat memikirkan dunia, maka berwudhulah

Ketika tangan ini letih menggapai cita-cita, maka bertakbirlah!

Ketika pundak tak kuasa memikul amanah, maka bersujudlah

Ikhlaskan semuanya dan mendekatlah pada Nya yakni Allah Robbul Izzati,
Rabb semesta alam yang patut disembah

Dan ingatlah pada Rasul-Nya, Muhammad bin Abdillah Sallallahu’alaihi Wasallam
Sang pembawa risalah yang mulia, Qur’an dan Sunnah.

(Rindi Khoirusiffa)
readmore »»  

MANAGEMENT OF LOVE




Assalamu'alaikum wr.wb
Alhamdulillahirobbil'alamin, pada malam hari ini saya akan me review kembali materi yang disampaikan saat kegiatan rutin siswi SMAN 33 tiap Jum'at yaitu Keputrian.

Bahasan kami kali ini adalah "SHARING"
 Ya, hari ini kami para Petugas Keputrian hanya akan mengajak para teman-teman untuk sharing. Tentang apa? Apapun!
Dan tepat seperti dugaan, mayoritas dari teman-teman memilih untuk membahas tentang Si Merah Jambu. Hehe... bahasan yang tidak akan pernah ada habisnya sampai kapanpun..
Dari zaman nabi Adam sampai generasi yang termuda saat inipun pasti memiliki berbagai kisah cinta dengan modifikasi yang bermacam-macam.

Mulai dari yang romantis, melankolis, sampai tragis! Uh! Miris!
Apa sih cinta itu?
Seperti apa bentuknya?
Untuk siapa seharusnya cinta itu dilabuhkan?

Cinta adalah fitrah yang diberikan Allah pada seluruh makhluknya di bumi ini. Fitrah berarti suci. Maka Cinta adalah sesuatu yang suci dan sakral.

Dalam islam (versinya banyak nih ya), Cinta itu dibagi menjadi 3 secara garis besar
1. Cinta Syar'i
     adalah cinta yang paling tinggi dan mulia. Cinta yang ditujukan hanya kepada Allah dan syariatnya, Rasulullah dan sunahnya, mencintai jihad di jalan Allah, cinta pada kebaikan dan pelaku kebaikan. Dalam Al-Qur'an dijelaskan dalam Surah At-Taubah : 24 dan Al-Imran : 31

2. Cinta Thabi'i
    adalah cinta yang secara alami ada dalam jiwa manusia. Cinta ini tidak haram, tapi tidak boleh melebihi cinta syar'i. Contohnya: cinta kepada orangtua, anak, saudara, suami, istri, teman, pekerjaan, kekayaan, dll. (QS.Ali-Imran : 14)

3. Cinta Fasadi
    adalah cinta yang tingkatannya paling rendah dan hina. Cinta jenis ini membuat kita tidak malu berbuat buruk, berani berkata kotor, dll. (QS. Al-A'raf : 179)

Sebuah pertanyaan klasik tiba-tiba terlontar dari mulut salah seorang siswi

"Gimana sih caranya melupakan seseorang yang sangat kita cintai?"

Sepengetahuan saya, sejauh yang pernah saya dengar tentang jawaban dari pertanyaan klasik seperti ini adalah "SESEORANG TIDAK AKAN MAMPU MELUPAKAN SUATU HAL, KECUALI KARENA AMNESIA. KARENA KETIKA DIA HENDAK MELUPAKAN SUATU HAL, MAKA IA HARUS MENGINGAT KEMBALI HAL APA YANG HENDAK IA LUPAKAN." (Mario Teguh)

 Dalam Hukum Kekekalan Energi juga dikatakan, bahwa energi tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan, tapi energi hanya bisa dirubah dalam bentuk lain.

Anggap Cinta itu adalah suatu energi. Energi yang tidak bisa kita musnahkan, tetapi bisa kita rubah ke dalam bentuk lain. Misalnya ke dalam sebuah kegiatan yang positif.
Untuk mengurangi ingatan kita pada hal-hal yang tidak ingin kita ingat, ada beberapa tips dari saya :
1. Sibukkan dirimu dengan hal-hal yang lain. Buat dirimu lelah dengan hal-hal positif sehingga kau tidak memiliki waktu untuk memikirkan hal-hal sepele yang lain (ex: love)
2. Batasi diri untuk tidak menyentuh, melihat, atau mengetahui berbagai informasi tentang dia.
3. Perbanyaklah berkumpul dengan orang-orang yang mampu mengingatkanmu dalam kebaikan.
4. Jangan pernah lupakan Allah dalam setiap tarikan napasmu.
    "Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan menyebut (nama-Nya) sebanyak-banyaknya" QS.Al-Ahzab : 41

     "Alaa bi dzikrillahi tatmainnul quluub"
    ...Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram. QS.Ar-Ra'd : 28

Saudariku, biarlah cinta  datang pada waktunya, di tempat yang semestinya dan pada hati yang memang ditakdirkan untuk menerimanya. Selagi kau kejar impian dan cita-citamu, titipkan rasa cintamu pada Allah, serahkan ia pada Sang Maha Cinta. Biar Allah yang melabuhkan cinta kita pada hati yang semestinya.
Apabila mungkin cintamu tak menemukan tempat berlabuh di dunia, yakinlah ia kan bersemi di dalam surga-Nya.
Jangan risau. Semua telah ada dalam skenario-Nya. Bertawakalah pada Allah.
Semoga bermanfaat :)

Wassalamu'alaikum wr.wb
readmore »»  

PEMUDA




"Sesungguhnya sebuah pemikiran itu akan berhasil diwujudkan manakala kuat rasa keyakinan kepadanya,
ikhlas dalam berjuang di jalannya,
semangat dalam merealisasikannya
dan kesiapan untuk beramal serta berkorban dalam mewujudkannya.

Keempat rukun ini, Iman, Ikhlas, Semangat, dan Amal merupakan karakter yang melekat pada PEMUDA. Karena Sesungguhnya dasar keimanan itu adalah nurani yang menyala,
dasar keikhlasan adalah hati yang bertakwa,
dasar semangat adalah perasaan yang menggelora,
dan dasar amal adalah kemauan yang kuat.

Hal itu semua tidak terdapat kecuali pada diri PEMUDA."
(Hasan Al Bana)
readmore »»  

Kamis, 15 September 2011

Kami Anak ROHIS



Assalamu'alaikum,
Ada satu note menarik yang dibuat oleh kakak kelas saya yang jamilah, Kak Wardatul Ashfia :)
Jazakillahi Khoir kak udah nge tag ke fb ane. Insya Allah teman-teman  yang membaca tulisan ini mampu memahami urgensi anak Rohis itu sendiri dan semakin giat dalam berdakwah dan menjadi seorang ADS (Aktivis Dakwah Sekolah)

Kami anak ROHIS. Akidah kami bersih terhadap hal-hal yang bersifat magis. Baik itu jimat, wapak, jirim, ataupun keris apalagi penggaris. Pedoman hidup kami adalah Al Quran dan Al Hadits. Kami bukan kalangan alkoholis. Boro-boro untuk berakohol ria, untuk uang jajan pun kami masih mengemis.

Kami anak ROHIS. Ada seorang nenek bernama Sydney Jones yang menuduh kami radikalis. Padahal kami hanyalah sekumpulan aktivis. Tentunya aktivis Islam bukannya aktivis secularis, pluralis, liberalis, apalagi satanis. Kami hanya dapat berharap mudah-mudahan masyarakat tidak termakan isu tersebut yang buat kami menjadi miris.

Kami anak ROHIS. Dandanan kalangan pria kami atau biasa disebut ikhwan umumnya khas dengan jenggot klimis nan tipis. Sedangkan kaum hawa atau akhwatnya biasanya terlihat dengan jilbabnya yang terlihat maksimalis. Tapi hal itu tidaklah mutlak, so santai saja buat para bro n sis.

Kami anak ROHIS. Murobbi kami selalu bercerita bahwa kami adalah pewaris. Pewaris risalah para nabi dan Rasul dari zaman nabi Adam sampai sayyiduna Muhammad SAW Al-Quraisy. Untuk itulah kami dididik menjadi pemuda yang loyalis. Loyalis kepada Allah dan RasulNya serta berlepas dari paham-paham yang tidak Islamis.

Kami anak ROHIS. Bukanlah segerombolan selebritis. Yang kerjaannya update status di jagad virtual agar dibilang eksis. Yang cuman bisa basa-basi kebaikan share pilu, nestapa, atau apa saja hal-hal yang berbau melankolis. Buat kami yang terpenting adalah aksi nyata bukan bualan besar yang manis serta bombastis.

Kami anak ROHIS. Tongkrongan kami jauh dari kafe, mall, bar, diskotik ataupun di halte bis. Biasanya kami paling suka duduk di masjid atau juga di majelis-majelis. Kami selalu menjaga diri kami dari hal-hal yang bersifat najis. Baik najis jasmani ataupun psikis.

Kami anak ROHIS. Kami diajarkan untuk dapat bersifat altruis. Dan membuang jauh-jauh sifat egois. Kami juga diajarkan untuk menjadi golongan yang mukhlis.Tidak mengharapkan imbalan dari manusia yang sifatnya matrialis. Walaupun kadang kali uang jajan kami menjadi habis. Tapi, tak apalah yang penting balasan dari Allah berupa surga lengkap dengan para bidadari’s.

Kami anak ROHIS. Karakter masing-masing kami tidaklah sama seperti halnya kue lapis. Ada yang bawaannya serius, rajin, rapat tidur mulu juga ada, ataupun yang humoris. Akan tetapi kami juga dibekali ilmu untuk selalu bersikap idealis. Jangan jadi orang yang pragmatis plus oportunistis. Takutnya malah jadi orang-orang yang ikut ketularan virus liberalis. Yang kadang kalo ngomong suka bikin mengekerut alis.

Kami anak ROHIS. Pada kesempatan kali ini kami ingin mengatakan bahwa kami bukan teroris. Jangan juga mencap kami sebagai ekstrimis. Hanya di karenakan perubahan tingkah laku kami yang mungkin terlihat agak lebih agamis. Padahal teroris tulen bin sejati adalah para kaum zionis bengis rasis dan kolonialis.

Kami anak ROHIS. Kami juga ditanamkan nilai-nilai zuhud atau bahasa kerennya adalah askestis. Kami juga menjauhi hal-hal yang sifatnya glamoris. Kami berusaha untuk sejauh mungkin tidak menjadi kaum borjuis. Karna khawatir terkena penyakit wahn atau istilah lainnya hedonis.

Kami anak ROHIS. Kami juga manusia bukannya malaikat yang selalu tampil perfeksionis. Tak sedikit pula diantara kami yang takluk terhadap godaan sang iblis. Dan mereka-mereka itu pun episode dakwahnya berakhir dengan sangat tragis. Yang kalau dituliskan di sini dapat membuat mata menangis.

Kami anak ROHIS. Beberapa kami juga diberikan bakat berbisnis Selain bisnis ada juga yang bakat menulis. Dan tulisan ini dibuat bukan untuk sekedar narsis-narsis. Ya, ini hanya dibuat sekedar berbagi tentang profil ROHIS
readmore »»  

Rabu, 14 September 2011

LAPANGKANLAH DADA KITA DALAM MENERIMA UJIAN INI

Assalamu'alaikum
ada sebuah pengalaman yang insya Allah menarik untuk di share ke teman-teman semua :)

Selamat membaca :)

Ini adalah kisah seorang laki-laki (yang menurut saya) berjiwa besar dan insya Allah sholeh juga baik budinya.
Sebut saja namanya Aray. Dia adalah seorang anak orang tak mampu di desanya. Karena keterbatasan financial, ia hanya menyelesaikan pendidikannya sampai di tingkat SMP. Aray memiliki otak yang cerdas, namun apa boleh buat, ia terpaksa berhenti sekolah dan membantu orangtuanya di rumah. Aray adalah orang yang patuh pada orangtua dan rajin beribadah. Apalagi lingkungan rumahnya di desa yang begitu mirip dengan suasana pesantren membuat spiritual Aray semakin mantap.

Karena pengaruh usia yang semakin bertambah (sebenarnya berkurang sih) dan tingkat kematangan emosional yang dimilikinya, juga keinginannya merubah nasib, Aray merasa harus mencari pekerjaan sendiri dan mulai mandiri untuk menjalani hidupnya. Aray pun memutuskan untuk merantau ke Jakarta bersama temannya. Sebelum berangkat ibunya berpesan untuk selalu berlaku jujur dan yang terpenting, "JANGAN LUPA PADA ALLAH".

Beruntung, sebuah perusahaan ternama yang bergerak di bidang makanan hewan di Jakarta menerimanya menjadi Office Boy. Bayangkan, ijazah yang dimilikinya hanya sebuah ijazah SMP. Menurut saya itu adalah keberuntungan besar mengingat sulitnya mendapat lowongan kerja di lautan pengangguran ini.

Walau hanya seorang office boy, ia tidak malu. Ia tetap bekerja dengan tekun. Aray adalah orang yang supel, jujur dan cekatan sehingga seorang sekretaris Pemilik perusahaan itu tertarik dan bersimpati padanya.

Aray pun diikutsertakan pendidikan paket C untuk mendapat ijazah yang setara dengan SMA. Ternyata, Sekretaris ini berniat untuk menyekolahkan Aray sampai ke bangku kuliah.
 Aray tak berhenti-hentinya bersyukur pada Allah SWT yang telah memberinya kemudahan begitu banyak.

Aray kuliah di sebuah akademik ternama di Jakarta sembari bekerja sebagai asisten si sekretaris pemilik perusahaan itu (naik pangkat). Dia mengambil jam kuliah malam karena pada pagi harinya ia juga masih harus bekerja. Untuk urusan tidur, Aray bisa dibilang tidak memiliki cukup waktu untuk itu. Banyaknya tugas kuliah dan pekerjaan membuat ia harus sering begadang. Dan yang mengagumkan, ia tetap rajin sholat tahajud. Subhanallah..

Aray kini menjadi "Anak Emas" si sekretaris pemilik perusahaan itu. Tak bisa dihitung lagi berapa penghasilannya kini. Tiap hari ia mendapat uang saku baik dari si sekretaris maupun pemilik perusahaan itu sendiri karena ketekunannya.
 Tapi hal itu tidak membuat Aray lantas sombong pada teman-teman mantan OB nya. Ia justru menjadi semakin Loyal dan tak segan-segan membagi apa yang dimilikinya pada teman-temannya.

Aray memiliki seorang kekasih di Semarang. Kekasihnya itu baru di wisuda dari sebuah universitas terkenal disana. Rencananya, seminggu lagi mereka akan bertunangan. Undangan telah disebar. Seluruh teman kuliah dan kantornya thu akan hal itu. Mereka turut mendukung rencana Aray.
Dimana Aray mengenal kekasihnya?
Entahlah. Si narasumber nggak mau berbagi tentang itu.. sedih bila di ingat-ingat kembali. Yang jelas, kekasihnya itu adalah seorang wanita sholehah. Berkerudung besar dan cantiknya Subhanallah.. (ada fotonya lho)

H-6 sebelum tunangan, Aray mendapat berita duka yag mendalam karena mengetahui bahwa calon tunangannya itu telah meninggal karena kasus tabrak lari ketika ia hendak menuju ke kampusnya di pagi hari.

Bayangkan betapa sedihnya Aray saat itu. Ia mengaku sempat sedikit frustasi tetapi tidak sampai berlarut-larut. Kepada saya ia mengatakan "Kalau bukan karena Allah sebagai sandaran saya, mungkin saya sudah bunuh diri," begitu katanya

Masya Allah... sungguh. Kini Aray telah kembali menjadi pemuda yang optimis dalam menjalani hidup. Dia berpendapat, mungkin Allah belum memperkenankan calon tunangannya itu untuk menjadi pendampingnya. Aray telah sukses. Jabatannya di perusahaan itu tidak diragukan lagi. Karena kebaikan hatinya, ia sangat disenangi dan disegani oleh seluruh teman-temannya.

Aray yang dulunya hanya anak seorang miskin di desa, kini telah menjadi pemuda sukses yang insya Allah tetap istiqomah di jalan Allah.

Sahabatku, Janganlah kau mudah berputus asa pada suatu ujian. Teruslah berusaha dan tetaplah memegang teguh ajaran Allah dan Rasul-Nya. Apapun yang kau lakukan, jika niatnya hanya karena mencari ridho Allah semata, insya Allah semua yang kau inginkan akan terwujud. :)

Semoga bermanfaat :)
readmore »»  

Selasa, 13 September 2011

Tanggung Jawab Wanita Muslimah

 Assalamu'alaikum..
entah kenapa bisa begini, tau-tau nyasar di dunia maya dan menemukan note ini :)
selamat di baca,
teruntuk Akhwatifillah di seluruh Dunia.. ^_^

Secara umum tanggung jawab wanita dan laki-laki sama dihadapan Allah yaitu beribadah kepada Allah. Melaksanakan fungsi kekhalifahan diatas muka bumi. Dan kelak akan dimintai pertanggungjawaban dan mendapat balasan di akhirat terhadap apa yang telah dilakukannya selama hidup di dunia. (QS. annisaa 124) dan hadist “kullukum roo’in wakullukum masuulun ‘an ro’iyyatihi’…’
“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, Maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun.”
Secara khusus tanggung jawab wanita muslimah tidak kalah sedikit dibanding kaum laki-laki. Bahkan adakalanya tanggung jawab wanita muslimah lebih besar daripada laki-laki, karena jika dirinci, akan terdapat jauh lebih banyak tugas wanita dibanding laki-laki. Hal ini dapat dilihat dalam pembagian periode kehidupan wanita muslimah.
Dua Periode Kehidupan Wanita Muslimah
A.  Sebelum Menikah
Di antara keutamaan wanita muslimah sebelum menikah adalah menunaikan hak-hak kedua orang tuanya.Yang demikian itu karena merupakan perintah Al-qur’an dan Sunnah Nabi.
Berikut ini beberapa tanggung jawab wanita muslimah terhadap kedua orang tuanya :
a. Birrul walidain (berbuat baik kepada orang tua)
Allah azza wa Jalla memberikan kedudukan tinggi dan mulia kepada     orangtua. Allah meletakkan kedudukan tersebut setelah kedudukan iman dan tunduk patuh padaNya.: (QS. An Nisa:36)
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat, ibnu sabil[295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,”
[294]  dekat dan jauh di sini ada yang mengartikan dengan tempat, hubungan kekeluargaan, dan ada pula antara yang muslim dan yang bukan muslim.
[295]  Ibnus sabil ialah orang yang dalam perjalanan yang bukan ma’shiat yang kehabisan bekal. termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu bapaknya.
Wanita muslimah yang menyadari petunjuk agamanya merupakan anak yang paling berbakti kepada kedua orangtuanya.Tanggung jawab ini tidak akan berhenti sampai menjalani hidup rumah tangga dan mengasuh putera-puterinya,akan tetapi terus berlanjut hingga akhir hayatnya. Hal itu merupakan wujud pengamalan Al-Qur’an .
Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wassalam menempatkan birrul walidain diantara dua amalan terbesar dalam Islam,yaitu shalat pada waktunya dan jihad di jalan allah.
Shalat adalah tiang agama,sedangkan jihad di jalan allah merupakan puncak tertinggi Islam.Lalu adakah kedudukan yang paling mulia yang diberikan Rosul selain kedudukan itu?
‘’Pernah datang seorang laki-laki kepada Rasulullah yang membai’atnya untuk hijrah dan jihad dengan tujuan mencari pahala dari Allah.rosulu tidak menerimanya,akan tetapi bertanya :’apakah salah seorang dari kedua orang tuamu masih hidup?’.
Orang itu menjawab :”masih,bahkan keduanya masih hidup’.Maka rosul bersabda :” Bukankah engkau ingin mendapatkan pahala dari Allah Ta’ala?
Dia menjawab : “Benar”
Kemudian Rosul bersabda :”Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan pergaulilah keduanya dengan baik ( Muttafaq ‘Alaih).
Sedangkan dalam riwayat Imam Bukhari dan Muslim disebutkan;
Ada seorang laki-laki yang datang dan meminta izin kepada Rosulullah untuk berjihad.Lalu Beliau bertanya:”
Apakah kedua orang tuamu masih hidup?”
Orang itu menjawab :”masih”
Maka Rosulpun bersabda :”Demi keduanya,berangkatlah berjihad”
Pada kisah pertama,bagaimana Rosulullah mendahulukan merawat orangtua yang sudah renta ketimbang berangkat berjihad,karena Rosul mengetahui orang tua laki-laki itu lebih memerlukan anaknya,sementara medan jihad masih ada orang lain,meski saat itu Nabi masih membutuhkan jumlah pasukan.
Hal lain yang harus menjadi perhatian adalah berbuat baik kepada kedua orangtua tetap dilakukan meski keduanya bukan muslim.Seperti yang dikisahkan dalam hadist berikut ini :
Asma binti abu Bakar r.a berkata : “Ibuku pernah mendatangiku,sedang dia seorang musyrik pada masa Rasulullah.Lalu aku meminta petunjuk kepada Rosul :”Ibuku telah datang kepadaku dengan penuh harapan kepadaku, apakah aku harus menyambung hubungan dengan ibuku itu ?” Beliau menjawab :” Benar, sambunglah hubungan dengan ibumu !” (Muttafaq ‘alaih).
Berbuat baik kepada orang tua juga berarti sangat takut berbuat durhaka kepada kedua orangtua dalam bentuk berkata kasar,nada suara yang melampaui suara orang tua, berkata ‘uf’ (ah),menyakiti hatinya,menganiaya fisiknya,tidak menghormatinya,tidak memuliakannya,termasuk membiarkannya bekerja keras sementara anak mampu untuk mengerjakannya.
Hendaknya wanita muslimah mendahulukan berbuat baik kepada ibu , kemudian kepada bapak. Pernah datang seorang laki-laki kepada Rasulullah dan bertanya : “Ya Rasulullah,siapakah yang paling berhak saya pergauli dengan baik ?”
Rasulullah menjawab :”Ibumu”
Orang itu bertanya lagi :”Lalu siapa “
Beliau menjawab ::”Kemudian siapa lagi”
“Ibumu” demikian jawaban Rasulullah.
Beliau menjawab: “Bapakmu” (Muttafaq ‘alaih )
b. Menghormati Kerabat-Kerabatnya
Menghormati kerabat orang tua dari jalur ibu dan bapak seperti paman,tante,sepupu,dan seterusnya merupakan tanggung jawab wanita muslimah kepada kedua orang tua, yakni memelihara hubungan kekeluargaan.
(An Nisaa :1) :
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[263] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain[264], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan Mengawasi kamu.”
[263]  maksud dari padanya menurut Jumhur Mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan muslim. di samping itu ada pula yang menafsirkan dari padanya ialah dari unsur yang serupa yakni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan.
[264]  menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :As aluka billah artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.
Kedudukan menghormati dan berbuat baik kepada kerabat menempati kedudukan setelah berbuat baik kepada orang tua, (An-Nisaa :36)
c. Mendo’akannya
Di antara tanggung jawab wanita muslimah kepada orang tua adalah selalu mendo’akannya.
Dalam sebuah hadist diceritakan,bahwa ada orang tua yang bertanya-bertanya kepada Allah pada Hari Pembalasan karena mendapatkan ni’mat surga, lalu Allah menjawab bahwa itu karena do’a anaknya yang sholeh (Muttafaq ‘alaih).

Allah memberikan tuntunan bagaimana seharusnya seorang anak tidak melupakan orang tuanya dalam do’a. (QS. Al Israa:24)
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua Telah mendidik Aku waktu kecil.”
Mendoakan kedua orang tua adalah bentuk amal kebajikan yang tidak akan terhalang hingga di hari pembalasan. Dalam hadist shohih disebutkan bahwa salah satu diantara 3 amal manusia yang tidak putus setelah manusia meninggal  adalah do’a anak yang sholeh.
Mendo’akan juga merupakan bentuk memperkuat hubungan ruhiyah antara anak dan orang tua kepada Allah. Bagi wanita muslimah ini sangat penting karena kelak ia akan memasuki kehidupan berikut sebagai seorang ibu.Sehingga ia menghayati betapa berartinya sebuah do’a.
d. Memohonkan Ampun Untuk Mereka
Sebagai manusia biasa, orang tua sangat mungkin banyak melakukan kekhilafan dan kesalahan.Hendaknya wanita muslimah memahami ini.Maka ketika mendo’akan mereka sertai dalam do’a permohonan ampun kepada Allah atas segala kehilafan dan kesalahan orang tua. Ketika seorang anak masih kecil, maka kedua orang tuanya selalu mendo’akan agar ia tumbuh besar sehat,cerdas,dan beriman. Do’a ini diucapkan dengan penuh kasih sayang tanpa putus. Maka sebagai bentuk kasih sayang anak kepada orang tua,sudah sepatutnya seorang anak juga mendo’akan bagi mereka,meski belum tentu berbanding nilai yang sama. (Hadits mendoakan mohon ampun kepada Allah untuk orangtua)
e. Menunaikan Janjinya
Wanita muslimah  menunaikan janji kedua orangtuanya ketika orangtuanya telah meninggal.
Dikisahkan seorang wanita dari suku Juhainah yang datang kepada Nabi SAW, selanjutnya wanita itu bertutur,
“Ibuku pernah bernazar untuk menunaiknan ibadah haji tapi ia meninggal sebelum sempat menunaikannya. Apakah aku harus berhaji untuknya?” Nabi menjawab, “Ya, berhajilah untuknya, bukankah engkau mengetahui bahwa apabila ibumu mempunyai uang engkau akan membayarnya, karena itu tunaikanlah haji, karena hak Allah itu lebih wajib untuk dipenuhi.” (HR. Bukhari)
Dalam riwayat lain disebutkan wanita itu berkata,
“Ibuku mempunyai hutang puasa selama satu bulan, apakah aku harus menggantinya?” Nabi menjawab, “Berpuasalah untuknya,” (HR. Muslim).

Oleh karena itu penting bagi wanita muslimah mengetahui dan menunaikan janji termasuk hutang kedua orangtuanya. Sehingga dapat membebaskan kedua orangtuanya dari pertanyaan Allah di akhirat nanti.
f. Menyambungkan persaudaraan kerabat kedua orangtua.
Islam telah memberikan penghormatan terhadap kaum kerabat, mengajurkan melakukan hubungan kekerabatan dan sangat membenci orang yang menolak atau memutuskan hubungan kekerabatan.
Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, Rasul saw. bersabda,
“Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk hingga ketika selesai menciptakan mereka itu kaum kerabat berdiri seraya berkata, “Ini adalah tempat kembalinya mereka yang kembali kepada-Mu setelah memutuskan silaturahim.”
Allah berfirman, “Benar, apakah engkau rela Aku menyambung tali persaudaraan denganmu dan memutuskan orang yang memutuskan tali persaudaraan denganmu.“ Kaum kerabat bertutur, “Tentu,” lalu Allah berfirman,”Yang demikian itu untukmu,” Kemudian Rasul bersabda,”Jika berkehendak bacalah ayat:(Surat Muhammad: 22 _ 23)
22.  Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?
23.  Mereka Itulah orang-orang yang dila’nati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.

Melalui ayat tersebut Allah memerintahkan manusia untuk menyambung tali persaudaraan di antara kerabat. Hal ini dilakukan untuk memperluas kebaikan dan mewariskan keimanan pada Allah dalam hubungan kekerabatan. Bagaimana Rasulullah mencontohkan kepada keluarganya pada setiap kali memasak penganan agar dilebihkan untuk bisa dibagikan kepada kerabat Khadijah ra., ketika Khadijah sudah wafat.
B.  Setelah menikah
Periode berikut dalam kehidupan wanita muslimah adalah setelah menikah, jika ia memasuki kehidupan berkeluarga untuk membentuk rumah tangga Islami.
Pada tahap ini, ada tiga bagian tanggung jawab besar :
1. Terhadap Suami
a. Taat pada suami
Ketaatan seorang wanita muslimah pada suaminya adalah perintah Allah ‘Azza wa Jalla. Dibalik perintah Allah ini terkandung keutamaan-keutamaan:
i. Masuk pintu surga dari pintu surga mana saja yang dikehendaki.
Menurut Rasulullah Sallalallahu ‘alaihi wassalam : “Apabila seorang wanita sholat lima waktu, shoum di Bulan Ramadhan,dan taat kepada suaminya maka ia berhak masuk surga dari pintu mana saja yang ia kehendaki.” (HR Ahmad dan Thabrani).
ii. Mendapat ampunan
“Burung-burung di udara, hewan di lautan,dan para Malaikat akan memohon ampunan kepada Allah bagi seorang wanita yang taat pada suaminya dan suaminya ridlo kepadanya.” (Muttafaqun ‘alaih)
Tentu saja ketaatan seorang isteri kepada suaminya selama suaminya mengajak kepada kebaikan dan tidak mengajak kepada ma’shiyat kepada Allah.. Sebagian Ulama berpendapat bahwa taat yang dimaksud adalah ketaatan ketika suami memanggil dan mengajak isteri.  Allahu A’lam.
(bersambung)

(source: dakwatuna.com)
readmore »»  

Senin, 12 September 2011

Istiqomahlah.

Ketika dakwah berjalan dan akademik dipertaruhkan, akankah dakwahmu kau lanjutkan?
Ketika saudaramu jatuh berguguran, mampukah kau berdakwah sendirian dg setumpuk amanah dan segudang kekurangan?
Ketika jiwamu lelah dalam dakwah dan sadar tak ada lagi teman-teman yg kan memberimu keyakinan, maukah kau duduk bersimpuh di hadapan-Nya dg segenap keikhlasan?

Dakwah ini memang berat dan sungguh mahal.
Tp ingat!
Allah tlah menawarkan jalan ini padamu. Sungguh, menolaknya adlh satu kerugian bsar.
Istiqomahlah :)
readmore »»  

Minggu, 11 September 2011

MENYERULAH HAI PEMUDA

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru pada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran : 104)
Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaa ha illallahu Allahu Akbar!
Segala puji saya limpahkan ke hadirat Allah SWT, Robb semesta alam, tiada yang patut disembah selain Dia. Semoga sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada Baginda kita, Nabi Muhammad SAW, pemimpin para pembaru dan penghulu para mujahid, keluarga, sahabat dan tabi’in.
Wahai Pemuda!
Dalam sebuah perjalanan, pasti dibutuhkan penunjuk jalan, sumber informasi agar kita tidak tesesat dan mampu mencapai tujuan.
Dalam kehidupan pun sama, kita memerlukan tuntunan hidup, pedoman mutlak yang tidak boleh ada pedoman lain selain hal tersebut. Sumber terbaik dalam menyelesaikan segala persoalan hidup. Apa pedoman itu?
Sebelum wafat, Rasulullah telah mewariskan kepada kita umat muslim dua buah hal yang apabila kita berpegang teguh pada keduanya, insya Allah hidup kita selamat dunia akhirat. Adalah Al-Qur’an dan Al-Hadits yang merupakan pedoman kita dalam hidup di dunia.
Namun kenyataannya, begitu banyak umat muslim yang telah kehilangan pegangan. Pedomannya bukan lagi dua warisan Rasulullah tadi. Entah karena manisnya dunia yang mereka rasakan sehingga mereka terlena dan lupa akan hukum-hukum Allah.
Wahai Pemuda!
Tidakkah kau miris melihat umat islam pada masa kini? Tidakkah kau bersedih melihat kaum terbaik yang diciptakan Allah telah menjadi seperti sekarang ini? Tidak pernahkah kau menangis meratapi betapa merugi nya saudara-saudara mu sesama muslim yang perlahan telah melepas pedoman hidup mereka?
                “Sungguh manusia berada dalam kerugian” (QS. Al ‘Asr : 2)
Saudaraku
                “Kuntum khairu ummatin ukhrijat linnas”. Kamu (umat islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
“Khairunnasi anfauhum linnas”. Sebaik-baiknya manusia adalah yang memberikan manfaat bagi manusia lainnya.
Wahai Pemuda!
Mari kita sama-sama bermunajat, betapa Allah sangat menyayangi kita sehingga memilih kita untuk berada pada golongan orang-orang yang menyeru pada kebaikan agama Allah. Golongan amar ma’ruf nahi mungkar.
Betapa Allah sangat mencintai kita karena Dia pulalah yang menetapkan hati kita pada Islam. Sesungguhnya sangat mudah bagi Allah untuk membolak-balikkan hati manusia. Karena itu bersyukurlah kau wahai saudaraku yang telah Allah tetapkan hatinya pada keimanan ini, pada jalan ini, jalan yang insya Allah akan bermuara di surga-Nya.
Wahai Pemuda!
Mari pererat pegangan. Luruskan shaf. Rapatkan barisan. Sesungguhnya ikatan persaudaraan tidak akan timbul tanpa adanya keimanan. Hindari perselisihan, karena berselisih sama saja merenggangkan ikatan, dan akan mudah bagi syaitan untuk masuk ke dalam barisan, kemudian menyesatkan.
“Dan janganlah kamu menjadi seperti orang –orang yang bercerai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang berat,” (QS. Ali Imran : 105)
Wahai Pemuda!
Sungguh kita bukanlah siapa-siapa dibanding para pendahulu kita. Orang-orang sholeh yang tak gentar menyerukan asma Allah walau nyawa menjadi taruhannya.
Sungguh kita bukanlah apa-apa dibanding para mujahid dan mujahidah diluar sana, yang mati-matian mempertahankan agamanya, agama Allah, yaitu Islam.
Sungguh keringat kita belum seberapa dibanding tetes darah pengorbanan para syuhada yang tanpa ragu bahkan bersedia berperang di jalan Allah. Karena kematian justru menjadi sebuah dambaan, karena akan mempercepat mereka untuk menemui Sang Khaliq, Kekasih Sejati, Allahu Robbi.
Saya tahu bahwa saya, bahkan kita semua belum memiliki apa-apa untuk diperjuangkan di jalan Allah. Yang kita miliki hanya seonggok tubuh bernyawa dan berakal, yang saya yakin belum ada pada hati kita keberanian untuk mengorbankan tubuh ini di jalan-Nya.
Yang kita punya hanyalah badan. Maka selama nyawa masih bersemayam dalam badan, gunakan sebaik kau mampu gunakan pada kebaikan.
Yang kita punya hanya lisan, gunakan untuk menyebut asma-Nya dimanapun kita berada.
Yang kita miliki hanya tangan, maka genggam dan rangkul sebanyak mungkin saudara kita agar kembali ke jalan Allah.
Allah menyukai orang-orang yang bertemu dan berpisah karena-Nya.
Bertemu dalam rangka membangun kekuatan dan menambah bekal pengetahuan, dan berpisah untuk berbaur, mengamalkan dan menyerukan apa yang telah didapatkan.
Hendaklah kita menjadi segolongan orang yang mau dan mampu menyeru pada kebajikan, menyuruh pada perbuatan yang mendekati Allah dan  mencegah pada perbuatan yang menjauhkan diri ini dari Allah.
Tidak peduli adanya penghalang di tengah jalan, lewatilah meski harus bergulatan. Tidak peduli curamnya medan, lewatilah dengan penuh ketakwaan. Yakinlah setiap butir peluh yang menetes di jalan-Nya pasti kan dibalas sesuai amalan. Sunnatullah memang, satu persatu dari kita akan berguguran. Memutuskan memilih jalan lain yang lebih menjanjikan kebahagiaan, walau tanpa arah dan tujuan.    Wahai Saudaraku!
Hanya orang-orang tangguh yang mampu bertahan di perjalanan yang menguji iman.
“Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan sebesar biji zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya,” (QS.Az-Zalzalah: 7)
Semoga Allah membalas setiap kata yang keluar dari lisan kita yang diucapkan karena Allah dengan pahala yang setimpal.
Wallahua’lam bisshowab.
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
#             #             #
Do’a Rabithah
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Mengetahui hati-hati ini berhimpun dalam cinta pada-Mu
Telah berjumpa dalam taat pada-Mu
Telah bersatu dalam dakwah pada-Mu
Telah berpadu dalam membela syariat-Mu
Teguhkanlah Ya Allah ikatannya
Kekalkanlah cinta kasihnya
Tunjukilah jalan-jalannya
Penuhilah hati-hati tersebut dengan cahaya-Mu yang tidak pernah hilang
Lapangkanlah dada-dada kami dengan kelimpahan iman kepada-Mu dan indahnya tawakkal kepada-Mu
Hidupkanlah hati ini dengan ma’rifat kepada-Mu
Matikan ia dalam syahid di jalan-Mu
Engkaulah sebaik-baiknya Pelindung dan sebaik-baiknya Penolong
                “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami pada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi” (QS. Ali-Imran:8)
readmore »»