Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan. -Khalifah Ali bin Abi Talib-

Popular Posts

Kamis, 21 November 2013

ANING



Apa itu aning?
Nama orang? Atau nama makanan?
Oh bukan saudara-saudari, aning adalah nama sebuah alat transportasi berkapastitas 13 orang. Bentuknya mini dengan warna kuning yang menghiasi hampir seluruh badannya. Untuk itulah kita menyebutnya ANING alias Angkot Kuning. Kalau di Universitas Indonesia ada yang namanya Bus Kuning, di UNDIP ini adanya ya si aning itu. Aning setia mengantar jemput semua mahasiswa UNDIP yang ada di sekitar sirajudin-banjarsari-timoho dan terkadang sampai ngesrep. Nggak begitu jelas juga sih gimana sistematis rutenya, karena emang rute di UNDIP ini aneh saudara-saudari. Nggak lurus sekali jalan gitu.
Aning biasa beroperasi dari pagi-pagi buta hingga magrib. Setelah waktu magrib lewat, masih ada sih, tapi hanya beberapa.. tapi jangan harap bertemu dengan aning pada jam 9 malam kecuali orang-orang yang beruntung. Biaya menaiki aning ini juga relative saudara-saudari, bisa dibilang mahal kalau kita hanya naik dari timoho ke banjarsari, dan bisa tergolong murah kalo kita naiknya dari patung kuda sampe kampus psikologi. Kenapa? Karena jauh dekat biayanya sama. 2500 rupiah J
Lalu, ada lagi hal yang membuat aning ini menarik untuk diulas. Hal ini nggak lepas dari kebudayaan orang jawa yang alus dan penyabar. Sopirnya!
Aku kan anak perantauan nih ceritanya, dan dulu waktu masih mengarungi bahtera SMA di Jakarta aku adalah orang yang sering naik turun angkot. Bukan lagi olahraga, tapi emang karena banyak tempat yang harus dikunjungi dan agenda yang harus diselesaikan (wedeeeehh.. soksibuk kalo kata ibu mah -_-). Ya, dan aku tau betul sifat-sifat abang angkot di Jakarta. Nggak angkot, mikrolet, kopaja, sama aja lah pokoknya. Pertama, mereka adalah orang yang nggak sabaran. Serobot sana serobot sini. Terus, mereka juga orang yang suka teriak-teriak. Entah sama temen satu profesi, atau sama orang-orang di halte. Dan lagi, nih bisa dimasukkan ke golongan tips juga, kalo kalian mau naik angkot atau kopaja atau mikrolet, mendingan cari yang rame dah. Jangan yang sepi. Bukan karena adanya pelecehan seksual atau apa, karena Alhamdulillah aku belum pernah ngalamin hal itu, tapi lebih karena abangnya itu hobi banget oper-operan penumpang. Aku rasa dulunya abangnya ini bercita-cita ingin jadi pesepakbola, tapi karena bolanya habis jadinya beralih jadi sopir ngkot (?) oke fix lagi-lagi gajelas -_-. Nah gitu, jadi kalo penumpangnya sedikit, sopir yang satu bakal main kode-kodean sama sopir angkot di depan atau belakangnya. Pake lampu gitu. Dan galama setelah itu, pasti keneknya bakalan bilang “pindah! Pindah! Pindah! Pindah belakang ya bu! Pindah belakang ya pak!”
Emang sih nggak bayar lagi, tapi kan bĂȘte aja dari yang tadinya duduk malah berdiri.
Nah, terus kalo sopir aning emang kayak gimana?
Ini dia. Hal yang aku kagumin dari sopir aning. Seperti yang udah aku bilang, mereka tuh ramah-ramah..ramahnya tuh maksudnya kalo ngomong nggak pake ngotot, alus dan bijaksana (?) terus, mereka selalu punya kembalian dan punya banyak banget recehan. Dulu kalo di Jakarta, ongkosku sering dibawa kabur sama abangnya , nggak dikembaliin, dan aku selalu husnudzon kalo abangnya emang lagi nggak ada kembalian -_-. Sopir aning disini juga baik baik, maksudnya walaupun penumpang di angkotnya Cuma satu, mereka akan dengan amanah mengantarkan kita ke tempat tujuan. Aku sering loh ngerasa kayak naik mobil sendiri pake sopir pribadi. Hehehe…
Dan mereka nggak suka dumel!
Keren kan aning dan sopirnya itu..
Ya, terlepas dari nggak semua sopir aning baik dan sopir angkot di Jakarta jahat, aku tetep ngerasa kalo ngangkot di semarang itu jauh lebih nyaman walaupun kurang seru karena jarang dapet pengalaman baru kaya di Jakarta
Over all, aku bersyukur karena aku sendiri jarang ngangkot. Bukan apa-apa, aku Cuma salah satu dari sekian banyak orang yang ngerasa kalo tariff aning kemahalan. Seperti yang kubilang tadi, karena jarak kosku dari kampus nggak begitu jauh dan sayangnya peraturan aning tetap keukeuh tak bisa diganggu gugat, jauh dekat, 2500 rupiah J

sekiaaaannn
readmore »»  

Selasa, 19 November 2013

Menikah

menikah? sambil kuliah? atau setelah kuliah? pertanyaan itu selalu kudapat dan selalu kujawab "nurut aja sama yang diatas"
namanya juga perempuan, kodratnya ya nunggu doang. ya emang sih dulu Siti Khadijjah melamar Rasulullah duluan, tapi kan itu beda cerita.. -_- 
liat sel telur. dia nggak pernah jalan-jalan keluar vagina buat nyari sperma. dia cuma jalan pelan-pelan di sepanjang lorong tuba faloppi dan nunggu serma datang nyamperin dia. nah, tuh! sel telur aja begitu, masa kita nggak mau belajar dari sel telur?
dan lagi ya, Allah tuh Maha Tahu lagi kapan kita udah siap buat jadi seorang istri, jadi sabar aja... oke ukhti? :)
readmore »»  

Membentuk Sikap Kritis Mahasiswa


                Fyuh, meskipun nggak begitu lega, tapi seenggaknya malam-malam kali ini bisa tidur sedikit lebih nyenyak daripada hari-hari yang lalu. Why? Nggak tau juga. Mungkin karena LKMM udah lewat, mungkin juga karena berkas senator udah dikumpulin. Weheheh
Berhubung sekarang saya sudah jadi mahasiswa, jadi postingan saya mungkin akan sedikit berbau-bau tentang mahasiswa kali ya (apaan kali berbau -,-). Nah, materi ini saya dapatkan pada rangkaian acara Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa atau biasa disingkat (LKMM) pra dasar, Sabtu, 16 November 2013 lalu. Materi ini diberikan oleh Muhammad Ashim atau lebih sering disapa Mas Ashim. Sekilas info aja, saya sendiri sudah pernah bertemu beliau di suatu rapat dan di mata saya, beliau memang orang yang sangat kritis dalam menyuarakan pendapatnya. Langsung saja yaa…
Apa sih kak kritis itu? Kritis itu bukannya satu tahap sebelum tewas?
Ya, kalo kamu ngomongnya sama para dokter mungkin mereka akan mengiyakan pertanyaan itu -_- . Tapi kalo di ranah kampus, kritis itu, tidak menerima atau menolak suatu hal baru dengan begitu saja dan mampu melihat suatu hal dari berbagai sudut pandang.
Mengapa butuh kritis?
Simple. Karena Indonesia butuh solusi untuk menyelesaikan masalah-masalah-masalah bangsa. Emang apa aja sih masalah-masalah bangsa? Banyak. Sering nonton tivi kan? Nontonnya channel apa? Ind*siar? S*tv? Atau R*ti? Yah, itu mah sinetron mulu.. pantesan sering galau (eh). Nonton tuh m*tro tivi, tv *ne, t*ri, pasti tau kalo di Indonesia lagi ada banyak banget masalah. Diantaranya, kemiskinan, kebodohan, korupsi, ekonomi, degradasi moral, dan lain-lain. Apa dan lain-lain? Apa aja lah, kalimat dan lain-lain kan kalimat terbijak untuk menyatakan kesedikitan wawasan kita (?).
Nah, mahasiswa kan nggak semuanya kritis, jadi gimana? Iya emang. Mahasiswa itu emang nggak semuanya kritis. Tapi bukan berarti nggak ada cara-cara buat bikin mahasiswa lebih kritis. Intinya sih, kemauan dari dalam diri mahasiswa itu sendiri. Bagaimana dia harus mau terus terusan belajar dan nggak pernah merasa cukup. Beberaa karakteristik mahasiswa kritis, diantaranya, dia adalah insane pilihan yang terbaik, memiliki etika dan moral yang tinggi, dan berwawasan luas. kalo wawasannya nggak luas, nggak mungkin dia bisa mengkritisi suatu hal. Ya nggak? Ya kan? Ya doong..
Gimana sih cara ngukur daya kritis mahasiswa?
Pertama, pertanyaan atau pernyataan yang kita utarakan itu harus sesuai atau relevan sama fakta. Jadi jangan asal ceplos aja. Terus juga penting atau tidaknya sesuatu yang kritisi itu. Kalo Cuma masalah-masalah sepele seperti mengapa tali sepatu ada yang berbentuk pipih dan bulat, ah itu mah nggak usah diladenin -_- . Kemudian ada yang namanya kebaruan isi pikiran. Nih, kalo udah berita lama, jangan diangkat-angkat lagi ke permukaan. Masih banyak masalah-masalah lain yang baru dan lebih berbobot buat dikritisi. Kekritisan mahasiswa juga bisa dikukur dari info-info yang dibaca oleh mahasiswa itu. Terus lagi, ketika berpendapat, mahasiswa kritis itu selalu memberikan contoh berupa fakta, dan dia juga aktif memberikan solusi atas apa yang udah dia kritisi itu. Nah, yang terpenting, mahasiswa kritis itu selalu simple, praktis dalam menerapkan ide-idenya dan selalu bisa meluaskan isi atau materi yang didiskusikan.
Kenapa sih kita tuh harus berpikir kritis? Emang harus banget ya?
Iya lah.. kalo kalian punya pendapat, ya kalian harus berani mempertahankan pendapat kalian sampai pada suatu titik dimana pendaat kalian terbukati salah, terus kita juga harus mengevaluasi dan merevisi suatu hal entah itu pendapat atau fakta-fakta tertentu. Nggak mungkin kan kita Cuma iya-iya aja..
Nah terus gimana caranya meningkatkan kemampuan berpikir kritis?
Menurut PPT nya mas Ashim, yang pertama itu kita harus mampu berkomunikasi dengan baik. Mampu menyuarakan pendaat dan pemikiran kita. Berani. Terus refleksi diri, yaitu kita harus merevisi apakah di dalam diri kita tuh udah sesuai atau belum sama pendapat kita sendiri. Jangan-jangan, kita bilang harusnya begini dan begitu, eh malah diri kita sendiri yang masih belum begini dan begitu.. dan yang terakhir itu penghayatan proses. Kalo mau jadi orang yang kritis, kita harus mampu menghayati setiap proses, nanti dari proses penghayatan itu kita bakalan nemuin tuh serpihan-serpihan masalah yang mengganjal..
Terus kata mas Ashim, ada empat aktivitas yang menunjang bersikap kritis, yaitu baca, mikir, diskusi, dan nulis
Nah, ada lagi pesen-pesen dari beliaunya, kalo kita mau mengkritisi seautau atau seseorang, kritisilah dengan bahasa yang sopan dan lagi-lagi, kalo kita mau bersikap kritis, kita juga harus bisa dan berani bertindak. Bahasa anakgaulnya tuh, nggak OMDO :D
SEKIAAAANNN


                
readmore »»