Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan. -Khalifah Ali bin Abi Talib-

Popular Posts

Selasa, 19 November 2013

Membentuk Sikap Kritis Mahasiswa


                Fyuh, meskipun nggak begitu lega, tapi seenggaknya malam-malam kali ini bisa tidur sedikit lebih nyenyak daripada hari-hari yang lalu. Why? Nggak tau juga. Mungkin karena LKMM udah lewat, mungkin juga karena berkas senator udah dikumpulin. Weheheh
Berhubung sekarang saya sudah jadi mahasiswa, jadi postingan saya mungkin akan sedikit berbau-bau tentang mahasiswa kali ya (apaan kali berbau -,-). Nah, materi ini saya dapatkan pada rangkaian acara Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa atau biasa disingkat (LKMM) pra dasar, Sabtu, 16 November 2013 lalu. Materi ini diberikan oleh Muhammad Ashim atau lebih sering disapa Mas Ashim. Sekilas info aja, saya sendiri sudah pernah bertemu beliau di suatu rapat dan di mata saya, beliau memang orang yang sangat kritis dalam menyuarakan pendapatnya. Langsung saja yaa…
Apa sih kak kritis itu? Kritis itu bukannya satu tahap sebelum tewas?
Ya, kalo kamu ngomongnya sama para dokter mungkin mereka akan mengiyakan pertanyaan itu -_- . Tapi kalo di ranah kampus, kritis itu, tidak menerima atau menolak suatu hal baru dengan begitu saja dan mampu melihat suatu hal dari berbagai sudut pandang.
Mengapa butuh kritis?
Simple. Karena Indonesia butuh solusi untuk menyelesaikan masalah-masalah-masalah bangsa. Emang apa aja sih masalah-masalah bangsa? Banyak. Sering nonton tivi kan? Nontonnya channel apa? Ind*siar? S*tv? Atau R*ti? Yah, itu mah sinetron mulu.. pantesan sering galau (eh). Nonton tuh m*tro tivi, tv *ne, t*ri, pasti tau kalo di Indonesia lagi ada banyak banget masalah. Diantaranya, kemiskinan, kebodohan, korupsi, ekonomi, degradasi moral, dan lain-lain. Apa dan lain-lain? Apa aja lah, kalimat dan lain-lain kan kalimat terbijak untuk menyatakan kesedikitan wawasan kita (?).
Nah, mahasiswa kan nggak semuanya kritis, jadi gimana? Iya emang. Mahasiswa itu emang nggak semuanya kritis. Tapi bukan berarti nggak ada cara-cara buat bikin mahasiswa lebih kritis. Intinya sih, kemauan dari dalam diri mahasiswa itu sendiri. Bagaimana dia harus mau terus terusan belajar dan nggak pernah merasa cukup. Beberaa karakteristik mahasiswa kritis, diantaranya, dia adalah insane pilihan yang terbaik, memiliki etika dan moral yang tinggi, dan berwawasan luas. kalo wawasannya nggak luas, nggak mungkin dia bisa mengkritisi suatu hal. Ya nggak? Ya kan? Ya doong..
Gimana sih cara ngukur daya kritis mahasiswa?
Pertama, pertanyaan atau pernyataan yang kita utarakan itu harus sesuai atau relevan sama fakta. Jadi jangan asal ceplos aja. Terus juga penting atau tidaknya sesuatu yang kritisi itu. Kalo Cuma masalah-masalah sepele seperti mengapa tali sepatu ada yang berbentuk pipih dan bulat, ah itu mah nggak usah diladenin -_- . Kemudian ada yang namanya kebaruan isi pikiran. Nih, kalo udah berita lama, jangan diangkat-angkat lagi ke permukaan. Masih banyak masalah-masalah lain yang baru dan lebih berbobot buat dikritisi. Kekritisan mahasiswa juga bisa dikukur dari info-info yang dibaca oleh mahasiswa itu. Terus lagi, ketika berpendapat, mahasiswa kritis itu selalu memberikan contoh berupa fakta, dan dia juga aktif memberikan solusi atas apa yang udah dia kritisi itu. Nah, yang terpenting, mahasiswa kritis itu selalu simple, praktis dalam menerapkan ide-idenya dan selalu bisa meluaskan isi atau materi yang didiskusikan.
Kenapa sih kita tuh harus berpikir kritis? Emang harus banget ya?
Iya lah.. kalo kalian punya pendapat, ya kalian harus berani mempertahankan pendapat kalian sampai pada suatu titik dimana pendaat kalian terbukati salah, terus kita juga harus mengevaluasi dan merevisi suatu hal entah itu pendapat atau fakta-fakta tertentu. Nggak mungkin kan kita Cuma iya-iya aja..
Nah terus gimana caranya meningkatkan kemampuan berpikir kritis?
Menurut PPT nya mas Ashim, yang pertama itu kita harus mampu berkomunikasi dengan baik. Mampu menyuarakan pendaat dan pemikiran kita. Berani. Terus refleksi diri, yaitu kita harus merevisi apakah di dalam diri kita tuh udah sesuai atau belum sama pendapat kita sendiri. Jangan-jangan, kita bilang harusnya begini dan begitu, eh malah diri kita sendiri yang masih belum begini dan begitu.. dan yang terakhir itu penghayatan proses. Kalo mau jadi orang yang kritis, kita harus mampu menghayati setiap proses, nanti dari proses penghayatan itu kita bakalan nemuin tuh serpihan-serpihan masalah yang mengganjal..
Terus kata mas Ashim, ada empat aktivitas yang menunjang bersikap kritis, yaitu baca, mikir, diskusi, dan nulis
Nah, ada lagi pesen-pesen dari beliaunya, kalo kita mau mengkritisi seautau atau seseorang, kritisilah dengan bahasa yang sopan dan lagi-lagi, kalo kita mau bersikap kritis, kita juga harus bisa dan berani bertindak. Bahasa anakgaulnya tuh, nggak OMDO :D
SEKIAAAANNN


                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar