Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan. -Khalifah Ali bin Abi Talib-

Popular Posts

Sabtu, 19 November 2011

Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh
BERHASIL menyikapi KEGAGALAN lebih baik daripada GAGAL menyikapi KEBERHASILAN.
Nabi Muhammad SAW bersabda "Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin, semua urusan baik baginya dan kebaikan ini tidak dimiliki oleh non mukmin. Apabila mendapat kesenangan ia BERSYUKUR, itulah yang terbaik untuknya. Dan apabila ditimpa musibah ia BERSABAR, dan itulah yang terbaik untuknya" (HR. Muslim)
readmore »»  

Kamis, 17 November 2011

Larangan Membuka Aib Saudara Sesama Muslim

Pada kegiatan rutin keputrian di sekolah kami, kemarin pada tanggal 11-11-11 sempat membahas mengenai materi ini. Semoga tidak hanya penyampaian di dunia nyata, tapi di dunia maya juga kita tetap bergerak. Terima kasih Sang Maha Pemberi Inspirasi dan penulis. Selamat menyimak ikhwahfillah.

###

Marilah kita bertaqwa kepada Allah dengan taqwa yang sebenar-benarnya, seperti yang disampaikan dalam Al Qur’an : "Yaa ayuhaladzinaa ammanu taqullaha haqotuqotihii wa laa tamutunaa ilaa wa antum muslimuun. “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa, dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan beriman.” (QS. Ali Imran: 102)

Arti taqwa itu sendiri adalah melaksanakan semua perintah Allah dengan tulus ikhlas dan menjauhi segala larangan dengan penuh tawadhu. Wujud taqwa salah satunya adalah memiliki pemahaman bahwa sesama muslim adalah saudara Oleh karena itu menyakiti dan mencaci maki orang muslim adalah dosa besar. Sifat ini tercela dan merupakan ciri-ciri orang munafik.

Muslim satu dan lainnya adalah saudara ibarat satu tubuh. Salah satu bagian tubuh dicubit, maka yang lainnya ikut merasakan sakit. Persaudaraan muslim sudah diikat dengan dua kalimat syahadat, yaitu kesaksian dan pengakuan bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah. Semua muslim menyatakan demikian, artinya terdapat kesamaan dan keseragaman pandangan hidup maupun akidah. Karena itu, sebenarnya muslim itu satu saudara. Tetapi umat muslim seringkali menjadi terpecah-belah, semua itu akibat ulah dari orang-orang munafik.

Orang munafik tidak pernah menghiraukan bahwa sesama muslim tidak boleh menyakiti, baik melalui cacian, tindakan, menyebar isu bohong dan sebagainya.

Fasik adalah perilaku yang bertolak belakang antara lahiriah dan hatinya. Itulah orang munafik, sebab yang ditampakkan terasa indah, yang disimpan dalam hati terasa busuk.

Sebagai muslim hendaknya sadar betul, bahwa menggunjing aib dan kesalahan sesama muslim itu dilarang. Meskipun orang itu benar-benar berbuat dosa, maka kita tidak boleh menceritakan pada orang lain. Menceritakan kejelekan orang lain, padahal nyatanya buruk, berarti membuka aib seseorang.

Apabila kita melihat seorang muslim melakukan dosa atau kesalahan, kemudian kita mencacinya, maka sikap kita itu bukanlah mencerminkan pribadi muslim. Seperti yang ditulis dalam Al-Qur`an QS. Al Ahzab ayat 58

“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang beriman, baik laki-laki maupun perempuan, tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.”

Sesama muslim adalah saudara, sesama muslim tidak boleh menyakiti, baik melalui cacian, tindakan, menyebar isu bohong dan sebagainya. Menceritakan kejelekan orang lain, padahal nyatanya buruk, berarti membuka aib seseorang, dan orang yang membuka aib saudaranya sendiri diibaratkan seperti memakan bangkai saudaranya sendiri.

Marilah kita untuk selalu menjauhkan sifat menyakiti dan mencaci maki sesama muslim terutama dalam kehidupan sehari-hari. Semoga Allah SWT senantisa memberikan petunjuk bahwa yang benar itu adalah benar dan kita diberikan kekuatan untuk melaksanakannya, dan Allah SWT juga memberikan petunjuk sesuatu yang salah itu memang salah dan kita diberi kekuatan untuk menghindarinya.

“Sesiapa yang menutup aib saudara muslimnya maka Allah akan menutup aibnya di akhirat” (HR. at-Tirmidzi dan disahihkan oleh Al-Albani)

“Seorang Muslim itu saudara bagi Muslim yang lain. Dia tidak menganiayanya dan tidak pula membiarkan dia teraniaya. Siapa yang menolong keperluan saudaranya maka Allah akan menolong keperluannya pula. Siapa yang menghilangkan kesusahan seorang Muslim, Allah akan menghilangkan kesusahannya di hari kiamat. Dan siapa yang menutup keaiban seorang Muslim, maka Allah SWT akan menutup keaibannya di hari akhirat.” (HR. al-Bukhari)

Wakurabigfir warham wa-anta Khoirurohimin.
readmore »»