Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan. -Khalifah Ali bin Abi Talib-

Popular Posts

Minggu, 11 September 2011

MENYERULAH HAI PEMUDA

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru pada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran : 104)
Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaa ha illallahu Allahu Akbar!
Segala puji saya limpahkan ke hadirat Allah SWT, Robb semesta alam, tiada yang patut disembah selain Dia. Semoga sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada Baginda kita, Nabi Muhammad SAW, pemimpin para pembaru dan penghulu para mujahid, keluarga, sahabat dan tabi’in.
Wahai Pemuda!
Dalam sebuah perjalanan, pasti dibutuhkan penunjuk jalan, sumber informasi agar kita tidak tesesat dan mampu mencapai tujuan.
Dalam kehidupan pun sama, kita memerlukan tuntunan hidup, pedoman mutlak yang tidak boleh ada pedoman lain selain hal tersebut. Sumber terbaik dalam menyelesaikan segala persoalan hidup. Apa pedoman itu?
Sebelum wafat, Rasulullah telah mewariskan kepada kita umat muslim dua buah hal yang apabila kita berpegang teguh pada keduanya, insya Allah hidup kita selamat dunia akhirat. Adalah Al-Qur’an dan Al-Hadits yang merupakan pedoman kita dalam hidup di dunia.
Namun kenyataannya, begitu banyak umat muslim yang telah kehilangan pegangan. Pedomannya bukan lagi dua warisan Rasulullah tadi. Entah karena manisnya dunia yang mereka rasakan sehingga mereka terlena dan lupa akan hukum-hukum Allah.
Wahai Pemuda!
Tidakkah kau miris melihat umat islam pada masa kini? Tidakkah kau bersedih melihat kaum terbaik yang diciptakan Allah telah menjadi seperti sekarang ini? Tidak pernahkah kau menangis meratapi betapa merugi nya saudara-saudara mu sesama muslim yang perlahan telah melepas pedoman hidup mereka?
                “Sungguh manusia berada dalam kerugian” (QS. Al ‘Asr : 2)
Saudaraku
                “Kuntum khairu ummatin ukhrijat linnas”. Kamu (umat islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
“Khairunnasi anfauhum linnas”. Sebaik-baiknya manusia adalah yang memberikan manfaat bagi manusia lainnya.
Wahai Pemuda!
Mari kita sama-sama bermunajat, betapa Allah sangat menyayangi kita sehingga memilih kita untuk berada pada golongan orang-orang yang menyeru pada kebaikan agama Allah. Golongan amar ma’ruf nahi mungkar.
Betapa Allah sangat mencintai kita karena Dia pulalah yang menetapkan hati kita pada Islam. Sesungguhnya sangat mudah bagi Allah untuk membolak-balikkan hati manusia. Karena itu bersyukurlah kau wahai saudaraku yang telah Allah tetapkan hatinya pada keimanan ini, pada jalan ini, jalan yang insya Allah akan bermuara di surga-Nya.
Wahai Pemuda!
Mari pererat pegangan. Luruskan shaf. Rapatkan barisan. Sesungguhnya ikatan persaudaraan tidak akan timbul tanpa adanya keimanan. Hindari perselisihan, karena berselisih sama saja merenggangkan ikatan, dan akan mudah bagi syaitan untuk masuk ke dalam barisan, kemudian menyesatkan.
“Dan janganlah kamu menjadi seperti orang –orang yang bercerai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang berat,” (QS. Ali Imran : 105)
Wahai Pemuda!
Sungguh kita bukanlah siapa-siapa dibanding para pendahulu kita. Orang-orang sholeh yang tak gentar menyerukan asma Allah walau nyawa menjadi taruhannya.
Sungguh kita bukanlah apa-apa dibanding para mujahid dan mujahidah diluar sana, yang mati-matian mempertahankan agamanya, agama Allah, yaitu Islam.
Sungguh keringat kita belum seberapa dibanding tetes darah pengorbanan para syuhada yang tanpa ragu bahkan bersedia berperang di jalan Allah. Karena kematian justru menjadi sebuah dambaan, karena akan mempercepat mereka untuk menemui Sang Khaliq, Kekasih Sejati, Allahu Robbi.
Saya tahu bahwa saya, bahkan kita semua belum memiliki apa-apa untuk diperjuangkan di jalan Allah. Yang kita miliki hanya seonggok tubuh bernyawa dan berakal, yang saya yakin belum ada pada hati kita keberanian untuk mengorbankan tubuh ini di jalan-Nya.
Yang kita punya hanyalah badan. Maka selama nyawa masih bersemayam dalam badan, gunakan sebaik kau mampu gunakan pada kebaikan.
Yang kita punya hanya lisan, gunakan untuk menyebut asma-Nya dimanapun kita berada.
Yang kita miliki hanya tangan, maka genggam dan rangkul sebanyak mungkin saudara kita agar kembali ke jalan Allah.
Allah menyukai orang-orang yang bertemu dan berpisah karena-Nya.
Bertemu dalam rangka membangun kekuatan dan menambah bekal pengetahuan, dan berpisah untuk berbaur, mengamalkan dan menyerukan apa yang telah didapatkan.
Hendaklah kita menjadi segolongan orang yang mau dan mampu menyeru pada kebajikan, menyuruh pada perbuatan yang mendekati Allah dan  mencegah pada perbuatan yang menjauhkan diri ini dari Allah.
Tidak peduli adanya penghalang di tengah jalan, lewatilah meski harus bergulatan. Tidak peduli curamnya medan, lewatilah dengan penuh ketakwaan. Yakinlah setiap butir peluh yang menetes di jalan-Nya pasti kan dibalas sesuai amalan. Sunnatullah memang, satu persatu dari kita akan berguguran. Memutuskan memilih jalan lain yang lebih menjanjikan kebahagiaan, walau tanpa arah dan tujuan.    Wahai Saudaraku!
Hanya orang-orang tangguh yang mampu bertahan di perjalanan yang menguji iman.
“Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan sebesar biji zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya,” (QS.Az-Zalzalah: 7)
Semoga Allah membalas setiap kata yang keluar dari lisan kita yang diucapkan karena Allah dengan pahala yang setimpal.
Wallahua’lam bisshowab.
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
#             #             #
Do’a Rabithah
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Mengetahui hati-hati ini berhimpun dalam cinta pada-Mu
Telah berjumpa dalam taat pada-Mu
Telah bersatu dalam dakwah pada-Mu
Telah berpadu dalam membela syariat-Mu
Teguhkanlah Ya Allah ikatannya
Kekalkanlah cinta kasihnya
Tunjukilah jalan-jalannya
Penuhilah hati-hati tersebut dengan cahaya-Mu yang tidak pernah hilang
Lapangkanlah dada-dada kami dengan kelimpahan iman kepada-Mu dan indahnya tawakkal kepada-Mu
Hidupkanlah hati ini dengan ma’rifat kepada-Mu
Matikan ia dalam syahid di jalan-Mu
Engkaulah sebaik-baiknya Pelindung dan sebaik-baiknya Penolong
                “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami pada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi” (QS. Ali-Imran:8)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar