Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan. -Khalifah Ali bin Abi Talib-

Popular Posts

Kamis, 28 April 2016

RAMADHAN

Bissmillah, hamdan wa syukron lillah, amma ba'du

Hari ini, kurang dari 40 hari menuju bulan suci Ramadhan. Sebuah bulan yang tidak ada kesedihan padanya. Bulan yang ditungu-tunggu kehadirannya. Bulan suci, yang selalu memercikkan perasaan haru di setiap momen tentangnya. Bulan Ramadhan, sebuah bulan dimana ibadah dinilai berkali-kali lipat dari pahala biasanya. Saat lantunan ayat-ayat suci Alqur'an bisa didengar dimana saja. Ketika teras masjid dipenuhi sesak sandal-sandal jama'ah. Ketika barisan sholat bertambah jumlahnya, hingga tak sanggup luas masjid itu tuk menampungnya.
Bulan Ramadhan. Bulan dimana semua amal adalah tentang kita. Segala taat dan malas adalah cerminan diri kita. Itulah sebenar-benarnya tingkatan iman yang kita punya. Tak ada lagi intervensi dari iblis karena bulan itu mereka dipenjara, menjauh dari manusia.
Bulan Ramadhan. Yang hadirnya selalu membawa suasana ceria. Yang perginya selalu meninggalkan rasa duka. Kalau-kalau malaikat Izrail terlanjur mencabut nyawa sebelum sempat berjumpa lagi dengannya.
Bulan Ramdhan. Bulan penuh ampunan. Bulan istimewa, saat seluruh pertaubatan diterima. Seluruh kesalahan termaafkan. Seluruh khilaf terampuni. Sebuah bulan suci. Yang malamnya selalu ramai oleh suara tangis dalam sujud-sujud qiyamullail.
Bulan Ramadhan. Bulan penuh berkah. Tak hanya pahala bagi kaum muslimin. Tetapi juga limpahan rezeki yang juga bisa dirasakan oleh seluruh ummat manusia. Sungguh bulan penuh nikmat dan pahala.
Kurang dari 40 hari, kau akan datang.
Kurang dari 40 hari, waktuku untuk menyiapkan. Keadaan jasmani dan ruhani yang perlu dilatih dan dibiasakan. Segala hutang puasa yang harus segera dibayarkan. Agar bersih diri dan hatiku saat engkau datang. Agar terfokus jiwaku untuk memaksimalkan setiap amalan, pada satu bulan yang belum tentu kujumpai lagi di tahun yang kan datang.
Ramadhan...
Cepatlah datang :)
readmore »»  

Jumat, 15 Mei 2015

KOMPLEKSITAS MENYUSUI PADA BAYI




Pernahkah anda mendengar istilah “ASI Eksklusif”? Atau pernahkan terbersit dalam benak anda, mengapa menyusui bayi harus dilakukan selama enam bulan atau bahkan dua tahun berturut-turut?
Gerakan ASI Ekslusif dan Inisiasi Menyusui Dini yang pernah heboh di tahun 2011 ini merupakan gerakan yang diprakarsai oleh Dinas Kesehatan terkait himbauan WHO, mengingat angka cakupan pemberian ASI di Indonesia dari usia nol hingga enam bulan senatiasa menurun dari tahun ke tahun, sementara konsumsi susu formula semakin meningkat. Selain karena banyaknya kandungan dalam ASI (diantaranya immunoglobin A, dan ganfliosida) yang tidak terkandung dalam susu formula biasa , pemberian ASI Ekslusif sebenarnya juga memiliki kepentingan lain terkait dengan perkembangan emosional individu di awal kehidupannya.
Dalam ilmu psikologi, kita mengenal istilah attachment atau kelekatan. Santrock (2011) dalam bukunya yang berjudul “Life-Span Development” menyatakan bahwa kelekatan adalah ikatan emosional yang kuat antara dua individu. Kelekatan ini merupakan awal penentu bagi tahap perkembangan individu selanjutnya. Bayi dengan kelekatan yang baik dengan pengasuhnya (dalam hal ini adalah ibu) akan cenderung tumbuh menjadi individu dengan harga diri, dan kepercayaan diri yang tinggi serta kemampuan berperilaku sosial yang baik. Sedangkan bayi dengan kelekatan yang rendah akan cenderung melakukan perilaku sebaliknya. Namun, meski kelekatan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam perkembangan individu, hal ini tetap bukanlah satu-satunya faktor penentu.
Lalu apa hubungan antara kelekatan dengan gerakan ASI eksklusif?
Seperti yang kita ketahui, sistem kerja payudara ibu berbeda dengan botol susu formula. Jika botol diminumkan ke mulut bayi, ia akan otomatis mengalirkan air susu, namun hal tersebut tidak terjadi pada payudara ibu. Ketika seorang bayi melakukan kegiatan menyusu, ia tidak hanya diam menunggu ASI keluar, melainkan juga berusaha untuk mendapatkannya dengan kegiatan menghisap. Kegiatan menghisap ini merupakan latihan yang sangat baik bagi perkembangan oral sang bayi. Otot-otot di sekitar wajah akan terlatih untuk bergerak sehingga di masa perkembangannya nanti bayi akan lebih mudah dalam menggunakan organ oralnya.
Ketika kegiatan menyusui terjadi, bayi juga akan berada dalam pelukan sang ibu. Pada saat itu, bayi melakukan dua kegiatan lain sekaligus yakni mendengar dan melihat. Bayi yang kepalanya berada di dada sebelah kiri akan leluasa mendengar detak jantung ibu. Bagi bayi, detak jantung ibu merupakan musik terindah yang menenangkan di dunianya. Kemudian, dalam posisi itu, bayi juga dapat leluasa melihat wajah sang ibu. Bayi akan mulai melakukan kegiatan identifikasi terhadap bentuk fisiologis ibunya, sehingga sering kita lihat bayi-bayi yang lebih cepat mengenali ibunya dibanding ayahnya.
Hal lain yang juga menjadi kelebihan dari kegiatan menyusui adalah adanya perasaan aman yang dirasakan oleh bayi. Dalam teori perkembangan Erikson, rasa aman merupakan tonggak awal menuju perkembangan kepribadian  individu yang sehat.

Dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 233, Allah berfirman,”Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan…,”.
Jelas sudah bahwa pada dasarnya gerakan ASI Ekslusif yang diprakarsai oleh WHO merupakan perintah dari Allah SWT yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu kepada seluruh ibu di muka bumi ini. Perintah ini juga terbukti memiliki begitu banyak manfaat apabila dijalankan.
Semoga sedikit penjelasan diatas bisa menambah wawasan dan juga meningkatkan kesadaran bagi kaum wanita untuk mau menyusui bayinya sendiri kecuali jika terdapat halangan syar’i seperti sakit sehingga tidak mampu melakukannya. Proses menyusui pada hakikatnya bukan hanya bicara mengenai transfer nutrisi dari ibu kepada anak, melainkan juga merupakan suatu proses transfer emosional yang akan menjadi pondasi bagi perkembangan individu selanjutnya.
Wallahu a’lam bisshowab.
readmore »»  

Jumat, 20 Maret 2015

Pentingnya Akhlak Bagi Seorang Da’i




Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, reader
Pagi ini selepas sholat subuh dan alma’tsurat, aku mau sharing nih tentang materi yang semaem aku dapetin dari murobbiyah aku, insyaAllah bermanfaat banget buat kamu terutama para haroker dakwah yang notabene punya tanggung jawab lebih besar untuk mengingatkan teman-teman amah agar bis jadi lebih baik sesuai syariat islam
Nah, kita mulai dengan satu pertanyaan. Mengapa pada zaman Rasulullah dakwah begitu terkenal dan mampu mengekspansi hingga 1/3 negara di dunia dan banyak sekali manusia yang berbondong-bondong masuk islam?
Itu dikarenakan Rasulullah berdakwah dengan contoh dan akhlaq yang mulia. Akhlaq Rasulullah mampu menundukkan hati para musuhnya. Banyak orang-orang yang masuk islam karena melihat mulianya akhlaq Rasulullah. Bahkan sesungguhnya, meski orang-orang kafir itu membenci Rasulullah, mereka tetap mengakui bahwa Muhammad adalah orang yang baik, dan berkepribadian mulia. Yang membuat orang kafir Quraisy membenci Rasulullah bukan karena diri Rasulullah, tetapi karena ajaran yang dibawa Rasulullah. Mereka menganggap ajaran baru istu (re: Islam) akan mengganggu kepercayaan terhadap nenek moyang mereka yang sudah tertanam sejak dahulu kala.
Dulu, ketika Rasulullah wafat, Abu Bakar bertanya pada Aisyah mengenai amalan apa yang pernah Rasulullah lakukan tetapi belum Abu Bakar lakukan. Kemudian Aisyah menjawab bahwa ada satu amalan Rasulullah yang belum pernah dilakukan oleh ayahnya itu, yakni setiap hari Rasulullah selalu pergi ke rumah kakek Yahudi yang buta untuk memberikannya makan. Setelah itu, Abu Bakar segera beranjak ke rumah kakek tersebut untuk melakukan kebiasaan Rasulullah, menggantikannya menyuapi orang buta tersebut. Saat abu bakar hendak menyuapi, orang buta itu meracau dan menjelek-jelekkan Nabi Muhammad. Ia berkata bahwa Nabi Muhammad adalah orang gila-lah, sesat-lah, penyihir-lah, dan sebagainya. Mendengar itu Abu Bakar geram, namun tetap menahannya. Saat nasi hendak dimasukkan ke mulut, orang buta itu terdiam.
“siapa kamu? Kamu bukan orang yang biasanya. Orang yang biasa menyuapiku selalu mengunyahkan terlebih dahulu makananku sebelum diberikan kepadaku,”ujarnya
Mendengar itu, seketika Abu Bakar menangis.
“kamu benar. Aku bukan orang yang biasanya. Orang yang biasa menyuapimu dan mengunyahkannya untukmu sudah meninggal. Dia adalah orang gila yang kamu ceritakan. Dia adalah Muhammad,”ujar abu Bakar
Kakek yahudi yang buta itu seketika menangis karena merasa bersalah. Ternyata orang baik yang selama ini menyuapinya adalah orang yang selelu ia hina. Seketika itu pula, kakek tersebut bersyahadat dan menyatakan dirinya masuk ke dala islam.
Subhanallah.
Betapa mulianya akhlaq Rasulullah yang bahkan mampu bersikap begitu sabar dan tenang meski dirinya dijelek-jelekkan oleh orang yang sudah ia tolong.
Itulah teman, sedikit dari banyak sekali kisah mengenai kemuliaan akhlaq Rasulullah.
Pada dasarnya, dakwah itu bukan sekedar bagaimana kamu mampu ber-public speaking, atau bagaimana kamu pandai mengeluarkan hadits-hadits yang kamu hapal. Bukan sekedar itu.
Dakwah adalah bagaimana kita mampu menyentuh hati. Ingat, inti dari agama adalah akhlaq yang baik.
Akhlaq adalah sifat yang tertanam dan mengakar dalam diri individu. Meski sudah berusaha tampil sebagai “oranglain” di dunia nyata, misalkan sudah berusaha kalem, anggun, berwibawa, namun jika memang akhlaqnya tidak demikian, ia akan tetap Nampak dalam hal-hal yang sifatnya spontanitas.
Akhlaq adalah cerminan dakwah.
Berapa banyak orang yang mengindari dakwah dikarenakan tidak suka dengan agen dakwahnya yang judes? Sok pinter? Nge-bossy?
Yuk bermuhasabah
Aisyah berkata dalam sebuah hadits bahwa akhlaq Rasulullah adalah alqur’an. Akhlaq disini meliputi cara berperilaku, berbicara, bahkan berekspresi. Subhanallah.. benar-benar sosok idola yang patut ditiru
Sudahkah kita mengingat-ngingat, hari ini sudah berapa kali kita melemparkan tatapan tidak suka kepada saudara kita? Sudah berapa kali kita bersikap kurang mengenakkan kepada saudara-sudara kita? Apakah perilaku kita menguntungkan atau malah merugikan untuk dakwah? Jangan-jangan kita-lah penyebab teman-teman tidak mau dating ke kajian-kajian Islam di Lembaga dakwah kampus. “males ah, ada si Siti” atau “ah ngapain, dia kan judes banget kalo ketemu, nyapa aja boro-boro”.
Akhi wa ukhti, mari kita senantiasa memperbaiki akhlaq kita. Bahwasanya dalam Al-Qur’an surah an-Nahl:125 Allah juga sudah menyampaikan
“Serulah manusia ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk”
Sekian dulu ya akhi dan ukhti, semoga ilmunya bermanfaat buat kita semua. Jadiah pribadi yang menguntungkan bagi dakwah. Jadilah pribadi yang baik hatinya hingga kebaikan itu terasa oleh orang-orang di sekitar kita. Tunjukkan dengan akhlaqmu bahwa islam adalah agama yang mulia. Tunjukkan dengan akhlaqmu bahwa islam adalah agama yang penuh dengan kedamaian.
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
(Fitri/15)
readmore »»  

Kamis, 21 November 2013

ANING



Apa itu aning?
Nama orang? Atau nama makanan?
Oh bukan saudara-saudari, aning adalah nama sebuah alat transportasi berkapastitas 13 orang. Bentuknya mini dengan warna kuning yang menghiasi hampir seluruh badannya. Untuk itulah kita menyebutnya ANING alias Angkot Kuning. Kalau di Universitas Indonesia ada yang namanya Bus Kuning, di UNDIP ini adanya ya si aning itu. Aning setia mengantar jemput semua mahasiswa UNDIP yang ada di sekitar sirajudin-banjarsari-timoho dan terkadang sampai ngesrep. Nggak begitu jelas juga sih gimana sistematis rutenya, karena emang rute di UNDIP ini aneh saudara-saudari. Nggak lurus sekali jalan gitu.
Aning biasa beroperasi dari pagi-pagi buta hingga magrib. Setelah waktu magrib lewat, masih ada sih, tapi hanya beberapa.. tapi jangan harap bertemu dengan aning pada jam 9 malam kecuali orang-orang yang beruntung. Biaya menaiki aning ini juga relative saudara-saudari, bisa dibilang mahal kalau kita hanya naik dari timoho ke banjarsari, dan bisa tergolong murah kalo kita naiknya dari patung kuda sampe kampus psikologi. Kenapa? Karena jauh dekat biayanya sama. 2500 rupiah J
Lalu, ada lagi hal yang membuat aning ini menarik untuk diulas. Hal ini nggak lepas dari kebudayaan orang jawa yang alus dan penyabar. Sopirnya!
Aku kan anak perantauan nih ceritanya, dan dulu waktu masih mengarungi bahtera SMA di Jakarta aku adalah orang yang sering naik turun angkot. Bukan lagi olahraga, tapi emang karena banyak tempat yang harus dikunjungi dan agenda yang harus diselesaikan (wedeeeehh.. soksibuk kalo kata ibu mah -_-). Ya, dan aku tau betul sifat-sifat abang angkot di Jakarta. Nggak angkot, mikrolet, kopaja, sama aja lah pokoknya. Pertama, mereka adalah orang yang nggak sabaran. Serobot sana serobot sini. Terus, mereka juga orang yang suka teriak-teriak. Entah sama temen satu profesi, atau sama orang-orang di halte. Dan lagi, nih bisa dimasukkan ke golongan tips juga, kalo kalian mau naik angkot atau kopaja atau mikrolet, mendingan cari yang rame dah. Jangan yang sepi. Bukan karena adanya pelecehan seksual atau apa, karena Alhamdulillah aku belum pernah ngalamin hal itu, tapi lebih karena abangnya itu hobi banget oper-operan penumpang. Aku rasa dulunya abangnya ini bercita-cita ingin jadi pesepakbola, tapi karena bolanya habis jadinya beralih jadi sopir ngkot (?) oke fix lagi-lagi gajelas -_-. Nah gitu, jadi kalo penumpangnya sedikit, sopir yang satu bakal main kode-kodean sama sopir angkot di depan atau belakangnya. Pake lampu gitu. Dan galama setelah itu, pasti keneknya bakalan bilang “pindah! Pindah! Pindah! Pindah belakang ya bu! Pindah belakang ya pak!”
Emang sih nggak bayar lagi, tapi kan bête aja dari yang tadinya duduk malah berdiri.
Nah, terus kalo sopir aning emang kayak gimana?
Ini dia. Hal yang aku kagumin dari sopir aning. Seperti yang udah aku bilang, mereka tuh ramah-ramah..ramahnya tuh maksudnya kalo ngomong nggak pake ngotot, alus dan bijaksana (?) terus, mereka selalu punya kembalian dan punya banyak banget recehan. Dulu kalo di Jakarta, ongkosku sering dibawa kabur sama abangnya , nggak dikembaliin, dan aku selalu husnudzon kalo abangnya emang lagi nggak ada kembalian -_-. Sopir aning disini juga baik baik, maksudnya walaupun penumpang di angkotnya Cuma satu, mereka akan dengan amanah mengantarkan kita ke tempat tujuan. Aku sering loh ngerasa kayak naik mobil sendiri pake sopir pribadi. Hehehe…
Dan mereka nggak suka dumel!
Keren kan aning dan sopirnya itu..
Ya, terlepas dari nggak semua sopir aning baik dan sopir angkot di Jakarta jahat, aku tetep ngerasa kalo ngangkot di semarang itu jauh lebih nyaman walaupun kurang seru karena jarang dapet pengalaman baru kaya di Jakarta
Over all, aku bersyukur karena aku sendiri jarang ngangkot. Bukan apa-apa, aku Cuma salah satu dari sekian banyak orang yang ngerasa kalo tariff aning kemahalan. Seperti yang kubilang tadi, karena jarak kosku dari kampus nggak begitu jauh dan sayangnya peraturan aning tetap keukeuh tak bisa diganggu gugat, jauh dekat, 2500 rupiah J

sekiaaaannn
readmore »»  

Selasa, 19 November 2013

Menikah

menikah? sambil kuliah? atau setelah kuliah? pertanyaan itu selalu kudapat dan selalu kujawab "nurut aja sama yang diatas"
namanya juga perempuan, kodratnya ya nunggu doang. ya emang sih dulu Siti Khadijjah melamar Rasulullah duluan, tapi kan itu beda cerita.. -_- 
liat sel telur. dia nggak pernah jalan-jalan keluar vagina buat nyari sperma. dia cuma jalan pelan-pelan di sepanjang lorong tuba faloppi dan nunggu serma datang nyamperin dia. nah, tuh! sel telur aja begitu, masa kita nggak mau belajar dari sel telur?
dan lagi ya, Allah tuh Maha Tahu lagi kapan kita udah siap buat jadi seorang istri, jadi sabar aja... oke ukhti? :)
readmore »»  

Membentuk Sikap Kritis Mahasiswa


                Fyuh, meskipun nggak begitu lega, tapi seenggaknya malam-malam kali ini bisa tidur sedikit lebih nyenyak daripada hari-hari yang lalu. Why? Nggak tau juga. Mungkin karena LKMM udah lewat, mungkin juga karena berkas senator udah dikumpulin. Weheheh
Berhubung sekarang saya sudah jadi mahasiswa, jadi postingan saya mungkin akan sedikit berbau-bau tentang mahasiswa kali ya (apaan kali berbau -,-). Nah, materi ini saya dapatkan pada rangkaian acara Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa atau biasa disingkat (LKMM) pra dasar, Sabtu, 16 November 2013 lalu. Materi ini diberikan oleh Muhammad Ashim atau lebih sering disapa Mas Ashim. Sekilas info aja, saya sendiri sudah pernah bertemu beliau di suatu rapat dan di mata saya, beliau memang orang yang sangat kritis dalam menyuarakan pendapatnya. Langsung saja yaa…
Apa sih kak kritis itu? Kritis itu bukannya satu tahap sebelum tewas?
Ya, kalo kamu ngomongnya sama para dokter mungkin mereka akan mengiyakan pertanyaan itu -_- . Tapi kalo di ranah kampus, kritis itu, tidak menerima atau menolak suatu hal baru dengan begitu saja dan mampu melihat suatu hal dari berbagai sudut pandang.
Mengapa butuh kritis?
Simple. Karena Indonesia butuh solusi untuk menyelesaikan masalah-masalah-masalah bangsa. Emang apa aja sih masalah-masalah bangsa? Banyak. Sering nonton tivi kan? Nontonnya channel apa? Ind*siar? S*tv? Atau R*ti? Yah, itu mah sinetron mulu.. pantesan sering galau (eh). Nonton tuh m*tro tivi, tv *ne, t*ri, pasti tau kalo di Indonesia lagi ada banyak banget masalah. Diantaranya, kemiskinan, kebodohan, korupsi, ekonomi, degradasi moral, dan lain-lain. Apa dan lain-lain? Apa aja lah, kalimat dan lain-lain kan kalimat terbijak untuk menyatakan kesedikitan wawasan kita (?).
Nah, mahasiswa kan nggak semuanya kritis, jadi gimana? Iya emang. Mahasiswa itu emang nggak semuanya kritis. Tapi bukan berarti nggak ada cara-cara buat bikin mahasiswa lebih kritis. Intinya sih, kemauan dari dalam diri mahasiswa itu sendiri. Bagaimana dia harus mau terus terusan belajar dan nggak pernah merasa cukup. Beberaa karakteristik mahasiswa kritis, diantaranya, dia adalah insane pilihan yang terbaik, memiliki etika dan moral yang tinggi, dan berwawasan luas. kalo wawasannya nggak luas, nggak mungkin dia bisa mengkritisi suatu hal. Ya nggak? Ya kan? Ya doong..
Gimana sih cara ngukur daya kritis mahasiswa?
Pertama, pertanyaan atau pernyataan yang kita utarakan itu harus sesuai atau relevan sama fakta. Jadi jangan asal ceplos aja. Terus juga penting atau tidaknya sesuatu yang kritisi itu. Kalo Cuma masalah-masalah sepele seperti mengapa tali sepatu ada yang berbentuk pipih dan bulat, ah itu mah nggak usah diladenin -_- . Kemudian ada yang namanya kebaruan isi pikiran. Nih, kalo udah berita lama, jangan diangkat-angkat lagi ke permukaan. Masih banyak masalah-masalah lain yang baru dan lebih berbobot buat dikritisi. Kekritisan mahasiswa juga bisa dikukur dari info-info yang dibaca oleh mahasiswa itu. Terus lagi, ketika berpendapat, mahasiswa kritis itu selalu memberikan contoh berupa fakta, dan dia juga aktif memberikan solusi atas apa yang udah dia kritisi itu. Nah, yang terpenting, mahasiswa kritis itu selalu simple, praktis dalam menerapkan ide-idenya dan selalu bisa meluaskan isi atau materi yang didiskusikan.
Kenapa sih kita tuh harus berpikir kritis? Emang harus banget ya?
Iya lah.. kalo kalian punya pendapat, ya kalian harus berani mempertahankan pendapat kalian sampai pada suatu titik dimana pendaat kalian terbukati salah, terus kita juga harus mengevaluasi dan merevisi suatu hal entah itu pendapat atau fakta-fakta tertentu. Nggak mungkin kan kita Cuma iya-iya aja..
Nah terus gimana caranya meningkatkan kemampuan berpikir kritis?
Menurut PPT nya mas Ashim, yang pertama itu kita harus mampu berkomunikasi dengan baik. Mampu menyuarakan pendaat dan pemikiran kita. Berani. Terus refleksi diri, yaitu kita harus merevisi apakah di dalam diri kita tuh udah sesuai atau belum sama pendapat kita sendiri. Jangan-jangan, kita bilang harusnya begini dan begitu, eh malah diri kita sendiri yang masih belum begini dan begitu.. dan yang terakhir itu penghayatan proses. Kalo mau jadi orang yang kritis, kita harus mampu menghayati setiap proses, nanti dari proses penghayatan itu kita bakalan nemuin tuh serpihan-serpihan masalah yang mengganjal..
Terus kata mas Ashim, ada empat aktivitas yang menunjang bersikap kritis, yaitu baca, mikir, diskusi, dan nulis
Nah, ada lagi pesen-pesen dari beliaunya, kalo kita mau mengkritisi seautau atau seseorang, kritisilah dengan bahasa yang sopan dan lagi-lagi, kalo kita mau bersikap kritis, kita juga harus bisa dan berani bertindak. Bahasa anakgaulnya tuh, nggak OMDO :D
SEKIAAAANNN


                
readmore »»